4 Desember 2024

`

Belum Dianggarkan, Jembatan Gebyak Baru Bisa Dipakai Tahun Depan

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, Jawa Timur, menargetkan jembatan Dusun Gebyak, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, yang ambruk beberapa waktu lalu, baru bisa dilewati kembali sebelum Hari Raya Idul Fitri 2023.

 

Jembatan di Dusun Gebyak, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ambruk, beberapa waktu lalu.

 

Jumain, Ketua RT 03/RW 05 Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

SEKRETARIS Dinas Bina Marga, Suwignyo, ST, MT, menerangkan, pengerjaan jembatan tersebut akan dilakukan pada akhir tahun 2022. Dananya diambilkan dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD. “Sehingga diharapkan pada awal tahun 2023,  sekitar bulan Maret,  jembatan tersebut bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat,” katanya, Rabu (22/06/2022) siang.

Suwignyo menjelaskan, jembatan ini ambruk tepat di pertengahan berjalannya tahun anggaran. Akibatnya, pekerjaan tidak dapat dilakukan pada tahun ini.  “Tahun Anggaran 2022 ini jembatan Dusun Gebyak memang tidak masuk dalam program, sehingga ketika penyusunan DPA  (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) jembatan tersebut tidak ada, ” terangnya.

Meski begitu pria ramah yang suka humor ini menegaskan, Dinas Bina Marga akan berusaha secepatnya melakukan pengerjaan jembatan tersebut. “Karena biaya pengerjaan jembatan tersebut besar, sehingga akan kami ikutkan lelang lebih awal dan secepatnya pula akan dilakukan kontrak pekerjaan. Diperkirakan anggarannya mencapai Rp 600 juta,”  jelas Wignyo.

Suwignyo.

Di samping besarnya anggaran yang bakal terpakai dalam pengerjaan jembatan, dana pemeliharaan rutin selama tahun anggaran sudah terjadwal,  baik waktu mapun tempatnya, sehingga sangat tidak mungkin jika pengerjaan tersebut memakai anggaran pemeliharaan yang ada. “Kami berkomitmen untuk masyarakat Kabupaten Malang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, jembatan di Dusun Gebyak, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ambruk, beberapa waktu lalu. Akibatnya, warga yang akan menuju Desa  Tunjungtirto harus berputar arah. Bahkan jalur alternatif menuju Kota  Batu ikut terganggu.

Dampak lainnya, jalur perekonomian sebagian masyarakat Singosari  dan para siswa yang hendak menuju ke SMKN 2 Singosari dan SMPN 04 Singosari, terganggu.

Menurut Jumain (57), Ketua RT 03/RW 05 Desa Purwoasri, jembatan yang berada di wilayahnya ini dibangun sekitar tahun 1980 an. Fungsinya, sebagai sarana penghubung antara dua desa yang bertetangga, Purwoasri, Tunjungtirto, Klampok, dan sebagai jalan alternatif dari dan ke Kota Batu.

“Keberadaan jembatan tersebut sangat membantu kelancaran lalulintas, terutama  bagi warga Singosari bagian barat yang hendak ke arah Batu, Karangploso, dan Kota Malang,” terang Jumain, Selasa (21/06/2022) siang di rumahnya.

Dia menjelaskan, awalnya,  warga mengetahui putusnya pondasi jembatan sejak tahun 2019. Masalah ini sudah dilaporkan kepada pihak desa yang di teruskan ke Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang.

Bahkan beberapa waktu lalu, sekitar Februari 2022, warga sudah melaksanakan kerja bakti, melakukan penimbunan material di bawah pondasi yang putus tersebut. Ini sebagai upaya darurat agar fungsi jembatan bisa dimanfaatkan para pengguna jalan. “Meski waktu itu hanya untuk kendaraan roda dua,” imbuh Jumain  yang juga punya usaha kerajinan kayu ini.

Namun karena tak ada perbaikan dari pemerintah, akhirnya  jembatan itu ambruk total sekitar sebulan lalu. “Warga berharap Pemerintah Kabupaten Malang memberikan perhatian yang serius terhadap putusnya jembatan ini. Saat ini warga harus memutar sejauh 4 kilometer. Ini tentu berdampak pada meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak kendaraan, ” pungkas pria ramah tersebut. (mak/mat)