Banyak Situs Heritage di Malang yang Belum Diketahui Masyarakat
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Malang bisa lebih mampu daripada sekarang dalam meningkatkan potensi pariwisata heritage. Karena banyak situs heritage yang kurang diketahui masyarakat. Padahal situs tersebut sangat dekat dengan mereka. Salah satunya Pasar Oro-oro Dowo, yang dibangun Belanda sejak 1932.
HAL TERSEBUT ditegaskan Irawan Paulus, budayawan asal Kota Malang, Jawa Timur, saat diskusi yang diselenggarakan Voluptaria, kelompok diskusi mahasiswa Prodi Pariwisata FIA Universitas Brawijaya, 31 Maret 2023, di Kedai Namsun, diikuti puluhan mahasiswa serta pegiat budaya. Tujuan diskusi, untuk meningkatkan pengetahuan serta kepedulian akan cagar budaya.
“Banyak situs heritage di Kota Malang yang kurang diketahui masyarakat. Padahal situs tersebut sangat dekat dengan mereka. Salah satunya Pasar Oro-oro Dowo. Kalau teman-teman tahu, bangunan tersebut didirikan oleh Belanda sejak 1932 silam,” jelasnya.
Irawan memaparkan terkait ciri dan fisik bangunan Pasar Oro-oro Dowo. Menurutnya, bangunan itu terlihat unik dan menark. Misalnya, susunan batu yang dijadikan tembok, dan kayu-kayu khas yang menjadi tiang penyangga atap.
Irawan menegaskan, keberadaan situs heritage atau warisan sejarah harus diketahui oleh banyak orang. “Kalau belum tahu, mana bisa masyarakat peduli dan merawatnya dengan baik. Maka perlu ada penjelasan dan penyuluhan yang baik ke masyarakat bahwa penting menjaga tempat-tempat heritage di Malang. Saya juga mengapresiasi Pemerintah Kota Malang yang dengan serius mnejaga situs-situs ini. Apalagi dengan adanya Surat Keputusan (SK) terkait cagar budaya,” paparnya.
Irawan juga berpesan kepada masyarakat, khususunya anak-anak muda, untuk bahu- membahu mengatasi dan menjalankan upaya ini. Bukan hanya dirawat dan peduli, tapi juga mengembangkannya menjadi potensi wisata yang menarik, sehingga bisa mendatangkan keuntungan bagi warga sekitar serta dapat diketahui banyak orang di luar Malang.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula salah satu tim Bersukaria Tour Organizer yang fokus pada pariwisata heritage, Nida Arub Majida. Menurutnya, sektor wisata heritage memiliki daya tarik tersendiri. Utamanya bagi mereka yang mendalami sejarah. Bukan hanya turis lokal, tapi juga mancanegara.
“Selain untuk pariwisata, situs-situs heritage ini nyatanya juga menajdi saksi bisu sejarah yang terjadi di lokasi tersebut. Makanya, perlu adanya upaya serius dalam merawat dan melindunginya. Sehingga nanti, anak-anak muda bisa tahu sejarah panjang dan penting daerah tersebut, termasuk situs-situs yang ada di Malang,” pungkasnya. (div/mat)