Site icon `

Banyak SDN Kekurangan Murid, 1 Kelas Hanya 5 Anak

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang kekurangan murid di  Kabupaten Malang, Jawa Timur, ternyata tidak hanya di Kecamatan Turen. Di Kecamatan Tumpang dan Tajinan juga ada beberapa SDN yang kekurangan murid.

 

Bupati Malang, HM Sanusi meninjau SD rusak di sejumlah wilayah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (05/08/2022) siang.

 

KONDISI ini dilihat Bupati Malang, HM Sanusi, saat mengunjungi sejumlah SD di Kecamatan Tumpang dan Tajinan, Jumat (05/08/2022) siang. “Kunjungan ini untuk mengecek secara langsung SD yang rusak dan minim murid,” kata bupati didampingi sejumlah pejabat Kabupaten Malang.

Saat itu, mantan Wakil Ketua DPRD ini meninjau  SDN 1 Duwet Krajan, Kecamatan Tumpang yang memiliki 59 murid, SDN 1 Pulungdowo, Kecamatan Tumpang  yang memiliki 41 murid,  dan  SDN 3 Randugading, Kecamatan Tajinan yang memiliki 47 murid.

Ada gedung SDN yang rusak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, sehingga butuh perbaikan.

“Kekurangan siswa yang ada di beberapa sekolah, akan dibicarakan dengan Dinas Pendidikan. Alternatifnya,  bagi sekolah yang kekurangan siswa, bisa dimerger (gabungan) dengan sekolah yang sudah besar. Sehingga gedungnya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan desa,” kata Sanusi.

Bupati Malang juga menjelaskan, merger merupakan salah satu cara penyelesaian jika terdapat sekolah yang kekurangan siswa. “Kalau muridnya banyak,  nanti gedungnya akan perbaiki. Tapi  kalau muridnya  sedikit, sekolahnya ya dipindah saja. Gedungnya biarkan saja,” ujarnya.

Kalau satu kelas muridnya hanya 3 atau 4 orang, menurut Sanusi  tidak efektif. “Guru sama bayarnya. Idealnya satu kelas muridnya 30 anak. Maka nanti akan kita kelompokkan, karena kalau muridnya sedikit, penjaminan kualitas pendidikannya sulit,” jelas Bupati Malang.

Bupati Malang, HM Sanusi meninjau SD rusak di sejumlah wilayah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (05/08/2022) siang.

Sementara itu, salah satu guru senior SDN Pulungdowo 1 Tumpang, Muhammad Suud, memaparkan,  secara keseluruhan jumlah siswanya 41 anak. “Kelas 1 ada 5 anak, kelas 2 ada 9 anak, kelas 3 ada 8 anak, kelas 4 ada 5 anak, kelas 5 ada 8 anak, dan kelas 6 ada 6 anak. Selain itu, jumlah keseluruhan guru termasuk kepala sekolah ada 9 orang. Rinciannya,  2 guru honorer, 3 guru PPPK, dan 4 guru PNS,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya,  Bupati Malang meninjau SDN 2 Jeru, Kecamatan  Turen dan SDN 2 Pagedangan, Kecamatan Turen, Jumat (05/08/2022) siang bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah. ” Di SDN 2 Jeru, Kecamatan  Turen ini siswanya hanya 17 anak. Jadi  akan dimerger dengan sekolah lainnya. Sedangkan gedung sekolahnya akan dikosongkan,” katanya.

Selain meninjau SDN Jeru 7 Kecamatan Turen,  dalam rangka pengecekan sekolah rusak dan sekolah minim murid tersebut, bupati dan rombongan juga meninjau SDN 7 Pamotan, Kecamatan Dampit. “Di  SDN 7 Pamotan ini, ada ruang kelas tidak dipakai karena terdampak gempa beberapa waktu lalu. Namun jumlah muridnya bagus, di atas 100 anak,” katanya.

Terkait program perbaikan atau renovasi sekolah, Bupati Malang menjelaskan, Pemkab Malang  akan menghitung semua biaya yang dibutuhkan dan akan disesuaikan dengan kemampuan APBD. Di sisi lain, Bupati Malang akan mencari cara lain. Misalnya,  melalui CSR untuk  membangun sekolah. Sedangkan perihal rencana merger SD, belum langsung memutuskan. (bri/mat)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version