Bantu Petani di Batu, Mahasiswa Polinema Ciptakan SAF – Tech
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Politeknik Negeri Malang, Jawa Timur, belum lama ini menciptakan teknologi yang inovatif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pertanian dan perikanan modern di Dusun Santrean, Kota Batu, Jawa Timur. Namanya, SAF – Tech (Substainable Aqua Farm Tech).

TIM yang dibimbing Denda Dewatama, ST. MT, ini diketuai Yogi Maulana Putra, dengan 4 anggota, M. Ibnu Abbas, Bagus Nur Huda, Rizca Tri Lestari, dan Alpin Marwan Abu Hakam. Semua dari jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang.
“Kami menciptakan inovasi Aquaponik Monitoring and Control System berbasis IoT, Integrasi Teknologi Elektronika. Tujuannya, untuk peningkatan produksi pertanian dan perikanan berkelanjutan di Dusun Santrean, Batu,” kata Ketua Tim, Yogi Maulana Putra , Sabtu (02/09/2023) siang.

Yogi menjelaskan, dalam proses bisnis mitra, budidaya penanaman sayuran dilakukan di halaman yang terpisah dengan budidaya ikan, sehingga membutuhkan halaman yang lebih luas. Selain itu juga minimnya pengontrolan, khususnya yang dipengaruhi oleh cuaca selama proses berlangsungnya budidaya, seperti tidak terkontrolnya dalam proses penyiraman, perubahan kondisi suhu, lingkungan, dan kebutuhan nutrisi selama proses pertumbuhan sayuran.
“Begitu juga dalam proses budidaya perikanan. Karena masalah tersebut mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan pelanggan, karena hasil panen dari budidaya yang kurang maksimal, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” jelasnya.
Produk Iptek SAF – Tech (Substainable Aqua Farm Tech) Ibnu Abbas, anggota tim lainnya, menjelaskan, inovasi SAF-Tech ini diimplementasikan pada akuaponik. Hidroponik yang terbuat dari pipa PVC 2 inch, menggunakan pompa berkapasitas 30 watt untuk menunjang sirkulasi air pada alat tersebut. Kontroller yang digunakan yaitu mikrokontroller ESP32. Mikrokontroller tersebut diintergrasikan ke sebuah app cloud yang bernama Blynk App yang dapat dimonitoring oleh smartphone dan terdiri dari sensor suhu, sensor amonia, sensor TDS meter, sensor PH, dan sensor ultrasonik.
“Saya merasa terbantu dengan adanya inovasi yang telah diterapkan dalam memenuhi kebutuhan produk setiap kali didistribusikan ke konsumen,” kata Mulyono, mitra mahasiswa, Sabtu (02/09/2023) malam. (bri/mat)