Longsor! Jalan Desa Kranggan Terancam Putus
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Ditengah giatnya Pemerintah Kabupaten Malang membangun infrastruktur jalan, ternyata jalan Kabupaten di Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum, kondisinya sangat memprihatinkan dan membahayakan karena hampir putus.
HAMPIR putusnya jalan penghubung antar desa dikeluhkan oleh warga RT 5/RW 06 Desa Kranggan, karena dianggap membahayakan warga yang melintas. Hal tersebut diperparah karena ruas jalan yang sebagian bahu jalannya longsor tergerus aliran air terletak persis setelah tikungan tajam, dengan kondisi jalan menurun.
“Kondisi seperti ini sudah lama, dan semakin parah, kami takutnya pengguna jalan yang tidak tahu, bisa langsung tercebur ke dalam jurang yang kedalamannya 20 meter,”ujar Radi (42), warga setempat, Rabu (26/12/2018).
Sementara itu Sekretaris Desa Kranggan, Endi Wicakto, tidak menampik jika permasalahan jalan di wilayah RT 5 / RW 06 merupakan masalah lama. “Longsor yang menggerus bahu jalan di RT 5 itu sudah lama, kami sudah pernah melaporkan hal itu kepada dinas terkait, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan,” jelas Sekdes Kranggan saat ditemui di kantornya.
Menurut Endi, untuk menanggulangi semakin parahnya longsor yang sewaktu – waktu bisa memutus bahu jalan, pihak desa pernah berniat untuk menimbun bahu jalan dengan tanah. “Saat itu kita sudah bilang secara lisan kepada pemilik tanahnya, yakni Pak Samar untuk diadakan penimbunan, bahkan untuk keperluan itu, alat berat sudah didatangkan, namun pihak keluarga pemilik tanah menolak, dan memprotesnya, sehingga upaya tersebut kandas,” jelasnya.
Karena mendapat penolakan untuk upaya penimbunan bahu jalan dari pemilik lahan, pihak desa akhirnya berinisiatif, membangun saluran air baru, agar aliran air dari saluran drainase tidak langsung mengalir ke lahan yang longsor.
“Saluran drainase yang baru itu kami buat dengan dana PNPM Mandiri, yang tujuannya agar air dari atas langsung mengalir ke sungai, sehingga tidak semakin memperparah kondisi bahu jalan yang longsor,” beber Endi Wicakto.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Camat Ngajum, Tito Febrianto mengaku sudah mendapat laporan tentang hampir putusnya jalan milik Kabupaten di Desa Kranggan. “Kita sudah mendapat laporan tentang masalah itu, dan sudah kita lakukan pengecekan di lapangan. Secepatnya kita akan melaporkan kejadian itu ke dinas terkait,” terang Camat Ngajum.
Agar tidak membahayakan bagi pengguna jalan, Tito meminta kepada pihak desa agar memasang bambu sebagai pengaman sementara. “Bagi penguna jalan yang tidak paham sekitar lokasi bisa berbahaya, karena letaknya persis setelah tikungan, jadi sebagai pengaman sementara saya minta desa agar memasang pagar bambu, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,”pungkas Camat Ngajum. (diy)