13 Desember 2024

`

Bagian Tubuh Darmaji Dikirim ke Labfor Polda Jatim

3 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Untuk mengetahui penyebab pasti kematian Darmaji (53), warga Dusun Sukoasri, Desa Sukorejo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Polres Malang akan mengirimkan bagian tubuh korban ke labroratorium forensik (Labfor) Polda Jawa Timur.

 

Jasad Darmaji sewaktu hendak dibawa ke IKF RSSA untuk divisum.

 

“KITA AKAN meminta Labfor Polda Jatim untuk meneliti cairan lambung serta darah korban,” terang Kasat Reskrim Polres Malang, AKP. Adrian Wimbarda, Rabu (03/07/2019).

Meski sebelumnya telah dilakukan proses autopsi dan diduga korban meninggal karena kehabisan oksigen, Polisi belum berani menyimpulkan penyebab kematian Darmaji. “Kami belum bisa memberikan keterangan resmi terkait penyebab kematian korban. Tanda-tanda kekerasan sama sekali tidak ada. Misal dicekek, tak ada juga. Cuma bekas jeratan tali di leher ada, karena korban ditemukan tewas tergantung di pohon. Pelakunya tidak mungkin sendiri,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Malang, AKP. Ardian Wimbarda.

Apakah ada kemungkinan Darmaji dibunuh gara-gara judi pilkades? Kasat Reskrim Polres Malang, enggan berspekulasi. “Untuk penyebab kematian korban masih misterius. Tentang ada hubungannya dengan masalah pilkades, saya belum bisa menyimpulkan. Kami masih terus dalami motif  meninggalnya korban,” tegasnya.

Menurutnya, sejauh ini jajaran Polres Malang intensif melakukan penyelidikan demi mengungkap misteri penyebab kematian Darmaji. Bahkan empat orang saksi sudah dipanggil ke Polres Malang, guna dimintai keterangan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Darmaji (53), warga Dusun Sukosari, Desa Sukorejo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan tewas  menggantung di sebuah pohon, Selasa (02/07/2019). Tak ayal, hal Ini membuat warga setempat geger.

Awalnya,  jasad korban ditemukan  Kaseno, warga sekitar yang hendak mencari rumput. Sewaktu melewati kebun milik salah seorang warga, Kaseno melihat jasad Darmaji menggantung di sebuah pohon sirsat, dengan posisi kedua tangan terikat di belakang, dan leher terlilit tali tampar plastik.

Melihat ada sesuatu yang janggal, saksi kemudian memberi tahu perangkat desa yang diteruskan ke Polsek Tirtoyudo.

Kapolsek Tirtoyudo, AKP. Suyoto membenarkan jika korban ditemukan dalam kondisi mirip gantung diri, namun terdapat kejanggalan. “Korban ditemukan dengan leher tergantung di cabang pohon sirsat dengan ketinggian sekira 3 meter. Sedangkan kedua tanganya diikat  menggunakan tali rafia. Jarak kaki dari tanah sekira 25 cm,” ujarnya.

Apakah ada indikasi pembunuhan?  “Kami masih melakukan pemeriksaan beberapa saksi. Walau ada kejanggalan, kami tidak berani berandai-andai,” jawabnya.

Tidak berbeda jauh dengan Kapolsek Tirtoyudo, Kasat Reskrim Polsek Malang, AKP. Adrian Wimbarda yang turun langsung ke lokasi guna memimpin proses olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), tidak mau gegabah menyimpulkan penyebab kematian Darmaji. “Kami belum bisa menyimpulkan apakah kejadian ini murni bunuh diri atau pembunuhan. Masih mengambil keterangan saksi serta menunggu hasil visum dari rumah sakit,” tegasnya.

“Kondisi tangan terikat itu belum bisa menjelaskan dan menjadi bukti valid bahwa korban dibunuh. Karena terikatnya dalam kondisi longgar dan tidak kenceng. Itu antara mengikat sendiri atau bagaimana,  kami belum tahu. Ini sebatas dugaan. Apalagi  berdasarkan laporan sementara tidak ada indikasi tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” imbuh Kasat Reskrim Polres Malang.

Usai dilakukan proses olah TKP, jasad Darmaji diangkut mengunakan mobil ambulance milik PMI Kabupaten Malang ke Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Meski hasil autopsi belum keluar, menurut Kasat Reskrim Polres Malang, diduga penyebab kematian korban karena kekurangan oksigen. “Hasil autopsi belum keluar. Dari pemeriksaan luar tidak ada tanda-tanda kekerasan. Tapi, kami belum bisa menyatakan jika korban meninggal akibat dibunuh apa murni bunuh diri,” jelasnya.

Menurutnya,  hasil olah sementara ini belum menemukan titik terang. “Kami belum bisa menyimpulkan. Bahkan dari hasil olah TKP belum ada titik terang apa penyebab kejadian tersebut. Ini saya masih dalam perjalanan balik ke Polres Malang dari TKP,” pungkasnya.

Sementara itu,  kerabat korban,  Sumaryanto (49) mengaku jika korban yang berprofesi sebagai tukang instalasi listrik ini tidak memiliki riwayat penyakit apa pun. “Sejauh ini korban sehat-sehat saja. Hubungan di rumah tangganya juga gak ada polemik,” tandasnya.(diy)