Awas, Malang Selatan Rawan Banjir dan Longsor
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Memasuki musim penghujan 2018, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur, memetakan wilayah Malang selatan sebagai daerah rawan bencana banjir dan longsor.

DITEMUI di sela-sela pembukaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2018 di Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, menegaskan, “Berdasarkan data tahun lalu, kita memetakan kawasan di Malang selatan, Malang bagian barat dan timur berpotensi terjadinya bencana alam banjir dan longsor,” terangnya, Minggu (11/11/2018).

Mengantisipasi potensi bencana alam yang terjadi, BPBD pun mensiagakan para personilnya. “Kita siagakan personil kita on call selama 24 jam. Sosialiasasi kepada warga juga kita lakukan,” jelas mantan Kasat Pol PP Kabupaten Malang ini.
Senada dengan BPBD, PMI Kabupaten Malang juga telah melakukan mitigasi bencana. Kepada awak media, Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI, Mudji Utomo mengatakan, “Peta bencana kita sama dengan BBPD.”
Menurut pria yang akrab disapa Mbah Tomo ini, untuk potensi banjir dan tanah longsor di wilayah Malang Selatan meliputi Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Desa Pujiharjo dan Purwodadi di Kecamatan Tirtoyudo, Desa Sidoasri, Tambakrejo, dan Sitiarjo di Kecamatan Sumbermanjing Wetan serta Desa Sidodadi di Kecamatan Gedangan.
Sedangkan potensi bencana longsor di bagian barat Kabupaten Malang ada di Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon. Di sebelah timur, tercatat Kecamatan Jabung, Tumpang dan Poncokusumo dinilai rawan terjadi bencana tanah longsor.
Menghadapi potensi bencana alam yang ada, PMI juga menyiapkan personil dan peralatan. “Kita siapkan para relawan dan peralatan. Selain itu, minta SIBAT yang ada di kawasan rawan bencana meningkatkan kesiapsiagaan,” papar Tomo.
Saat ini PMI telah memiliki 16 SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) yang ada di 5 desa dan 11 kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang. Peran SIBAT, menurun Mudji Utomo, selama ini sangat membantu jika terjadi bencana. “SIBAT adalah ujung tombak kita, karena mereka yang melaporkan, melakukan pendataan pertama jika terjadi bencana. Dengan begitu kita bisa memberikan bantuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat,” pungkas Mudji Utomo. (diy)