Atlet PB Satnight Junior Langganan Juara 1
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Keberadaan Perkumpulan Bulutangkis Satnight Junior (PB Satnight Jr) jauh dari keramaian kota. Letaknya di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sekitar 12 km sisi timur Kota Malang. Fasilitas latihannya pun terbatas. Hanya punya satu lapangan untuk menampung 25 atlet. Tapi bicara soal prestasi, jangan ditanya. Salah satu anak didiknya sudah berkali-kali juara se Malang Raya hingga level provinsi.
KEPALA Pelatih sekaligus pendiri PB Satnight Junior, Muhammad Faiz, menuturkan, sejak didirikan 12 Maret 2016 silam, PB Satnight Junior, belum punya gedung sendiri. Mereka sempat menyewa gedung dengan dua lapangan.
Namun karena biaya sewa mahal, dan oleh pemilik tidak disewakan lagi, akhirnya mereka pindah ke gedung lainnya. “Namun gedung yang ini hanya ada satu lapangan. Jadi, sebetulnya, untuk 25 atlet, rasanya jumlah lapangan ini kurang mencukupi,” kata Muhammad Faiz, belum lama ini.
Namun keterbatasan fasilitas bukanlah hambatan bagi para pelatih dan atlet. Salah satu klub yang tergabung dalam PBSI Kabupaten Malang ini terus membina bibit-bibit atlet mulai usia pra dini sampai remaja. “Buktinya, beberapa atletnya berhasil meraih prestasi terbaik, baik dalam event skala Kabupaten Malang, Malang Raya hingga tingkat Provinsi Jawa Timur,” kata Faiz, Sabtu (12/03/2023) siang.
Salah satunya Muhammad Azril Mutawakkil (12 tahun). Atlet binaan asli PB Satnight Junior sejak masih usia 5 tahun ini sudah meraih berbagai prestasi. Di antaranya, meraih dua gelar juara 1 sekaligus kategori Tunggal dan Ganda Anak Putra Piala Ketua PBSI Kabupaten Malang yang baru saja digelar di GOR Golkar, Pakisaji, 27 Pebruari – 4 Maret 2023.
Sebelumnya, masih di tahun yang sama, Muhammad Azril Mutawakkil meraih dua gelar Juara 1 Tunggal dan Ganda Anak Putra Ganesha Open 2023 di Kota Batu. “Jadi, meskipun fasilitas yang kami miliki jauh dari kata standart, bahkan hanya berlatih di satu lapangan untuk 25 atlet, tapi anak binaan kami telah meraih beberapa prestasi, baik di kabupaten maupun provinsi,” jelas Faiz.
Pelatih bulutangkis berlisensi BWF Level 1 Internasional yang juga seorang pendidik di salah satu sekolah swasta ini menambahkan, keterbatasan fasilitas bukan menjadi alasan untuk tidak bisa meraih prestasi. “Justru dari situlah motivasi kami terbentuk untuk membuktikan bahwa kekurangan fasilitas tidak akan menyurutkan kami dalam berlatih. Tinggal bagaimana kita mengelolanya sehingga latihan bisa maksimal,” tegasnya.
Terkait dengan sumber daya manusia (SDM), klub yang pada Minggu (12/03/2023) genap berusia 7 tahun ini juga tidak mau ketinggalan. Terbukti semua pelatih PB Satnight Junior sudah berlisensi. Gibran Haykal bersama Vikri Afrianto yang menjadi asistan pelatih kini sudah berlisesnsi tingkat kabupaten. Sedangkan Faiz selaku kepala pelatih sekaligus pendiri, sudah berlisensi BWF Level 1 Internasional.
“Ya, kami (pelatih) tidak akan berhenti belajar. Bahkan terus meningkatkan SDM para pelatih melalui lisensi yang diselenggarakan PBSI Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, maupun BWF. Karena bulutangkis harus menerapkan sport science, yang ilmunya terus berkembang. Hal ini kami lakukan untuk pembinaan bulutangkis berbasis sport sciece yang benar dan sesuai untuk jangka panjang,” terang Muhammad Faiz.
Pengurus PBSI Kabupaten Malang ini pun berharap, semoga di hari jadi PB Satnight ke-7 tahun ini, harapan dan doa para atlet, orang tua, maupun pelatih, terkabul, sehingga olahraga bulutangkis bisa melanjutkan tradisi juara di kancah dunia. (mat)