Atasi Masalah Sampah Perkotaan, Tim Pengabdian Fakultas Pertanian UB Gelar Pelatihan di Sitirejo
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Tim Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FPUB) bekerjasama dengan Pemerintah Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah dengan membuat kompos bagi warga desa setempat, beberapa waktu lalu.
MELALUI pers rilis yang diterima redaksi tabloidjawatimur.com, Jumat (15/09/2023) pagi, Ketua Tim Pengabdian, Dr. Rizka Amalia, S.K.Pm., M.Si, menjelaskan, pengabdian yang mengusung tema “Pelatihan Pembuatan Kompos Sebagai Gerakan Lingkungan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Kabupaten Malang, Jawa Timur” ini melibatkan tiga mahasiswa sebagai anggota, Reksa Nanda Prayoga (mahasiswa Pascasarjana FPUB), Rizky Dwi Hamdani (mahasiswa Pascasarjana FPUB), dan Widyana Lintang Kusumawardhani (mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan UB).
Pengabdian ini dihadiri para anggota dan 20 warga Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang yang terdiri dari perangkat desa, anggota gapoktan (gabungan kelompok tani), penggerak PKK, pengelola BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), dan pengelola TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu).
“Sampah merupakan permasalahan penting yang dihadapi oleh dunia. Permasalahan sampah di Kabupaten Malang sangat memprihatinkan. Kita perlu pengelolaan sampah, baik secara individu maupun secara komunitas. Kami (Universitas Brawijaya) hadir bekerjasama dengan Pemerintah Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir dalam pelatihan pengelolaan sampah melalui pembuatan kompos. Nantinya kompos itu bisa dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian. Harapannya, nantinya bisa mensupport keuangan atau ekonomi masyarakat desa,” jelas Dr. Rizka Amalia, S.K.Pm., M.Si.
Rizka Amalia yang juga menjadi pemateri dalam pelatihan pengelolaan sampah ini menjelaskan materi terkait gerakan lingkungan pengelolaan sampah perkotaan berbasis komunitas. Dalam kesempatan itu, masyarakat terlihat antusias mengikuti tahapan demi tahapan pengabdian yang dibuktikan dengan munculnya berbagai pertanyaan terkait materi yang disampaikan tersebut.
“Selanjutnya peserta dan tim pengabdian secara bersama-sama melakukan pelatihan dan demonstrasi pembuatan kompos dan POC yang dibimbing Rizky Dwi Hamdani, anggota pengabdian. Masyarakat dengan seksama mengikuti dan mencoba langsung membuat kompos dengan tahapan yang telah dijabarkan sebelumnya,” jelas Rizka.
Selanjutnya masyarakat diminta membuat kompos secara mandiri dan dilakukan evaluasi dan monitoring oleh tim pengabdian. Kegiatan pengabdian diakhiri dengan pemberian paket alat kompos kepada Pemerintah Desa Sitirejo. Harapannya, alat tersebut dapat digunakan untuk membuat kompos secara mandiri dan hasil kompos tersebut dapat berguna bagi masyarakat. (bri/mat)