20 April 2024

`

Aplikasi Mahasiswa UMM Ini Permudah Pengaduan Ketua RT/RW

2 min read
Contoh laporan warga Perumahan Terusan Titan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, melalui aplikasi yang dibuat mahasiswa UMM, Muhammad Iqbal Ramadhan.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan aplikasi dan website pengaduan masyarakat Terusan Titan. Aplikasi dan website yang diluncurkan  Muhammad Iqbal Ramadhan ini mulai digunakan  warga Perumahan Terusan Titan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, sejak Jumat (01/01/2021).

 

TUJUANNYA, untuk memudahkan warga mengajukan aduan ke Rukun Tetangga  atau Rukun Warga (RT/RW).

Iqbal bercerita, ide pembuatan aplikasi ini bermula dari banyaknya keluhan warga di sekitar rumahnya. Ketika ingin mengajukan aduan ke RT/RW, warga harus langsung datang ke rumah yang bersangkutan. Tidak jarang, pihak yang bersangkutan (pengurus RT/RW) sulit ditemui. Situasi pandemi juga membuat masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini semakin menyulitkan warga mengajukan aduan.

“Dengan aplikasi dan website ini, saya ingin meningkatkan pelayanan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi. Selain mempermudah proses aduan masyarakat, aplikasi dan website ini juga akan meminimalisir kontak antar warga di masa pandemi,” kata mahasiswa jurusan Teknik Informatika ini, beberapa waktu lalu.

Muhammad Iqbal Ramadhan bersama temannya menunjukkan aplikasi yang ia buat.

Iqbal juga menjelaskan cara kerja aplikasi ini. Pertama, seseorang yang akan mengajukan aduan, harus  menulis nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto bukti, dan rincian aduan.  Kedua, data laporan akan diterima  RT/RW melalui aplikasi yang sama. Langkah ketiga, aduan akan diproses oleh pihak terkait. Terakhir, akan muncul tulisan “Selesai” pada aduan yang telah dikerjakan.

“Untuk mempermudah masyarakat dalam menggunakan aplikasi ini, saya telah membuat tutorial penggunaan aplikasi melalui Youtube dan buku panduan. Lalu saya juga membagikan linknya ke grup WhatsApp warga,” lanjut mahasiswa kelahiran Malang ini.

Dalam proses pembuatan aplikasi, Iqbal mengaku menemui banyak kendala. Salah satunya, berbagai bug pada aplikasi yang membuat data tidak dapat tersimpan. Keterbatasan dana juga membuat Iqbal hanya bisa menggunakan hosting website gratis,  sehingga penggunaan aplikasi ini hanya pada tingkat RT/RW saja.

Di akhir wawancara ia mengatakan, pembuatan aplikasi dan website ini merupakan salah satu program Pengabdian Masyarakat  Mahasiswa (PMM) yang sedang ia jalani. “Saya berharap dengan adanya aplikasi ini, masyarakat  RT/RW dapat bekerja sama dalam meningkatkan lingkungan yang lebih baik.” Pungkasnya. (div/mat)