Site icon `

5,98 Juta Orang Terlibat di Industri Kretek Nasional

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sebanyak 5,98 juta orang terlibat dalam industri kretek nasional. Sektor yang berhubungan secara tidak langsung digerakkan oleh 24,4 juta tenaga kerja. Tenaga kerja yang terserap lebih dari 30 juta orang. Bahkan  industri hasil tembakau adalah satu-satunya industri yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. 

 

Para narasumber dalam bedah buku ‘Nicotine War’ karya Wanda Hamilton, di UB Guest House, Selasa (31/05/2022), yang digelar Komunitas Kretek bersama LPM CANOPY Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

 

HAL INI terungkap dalam bedah buku ‘Nicotine War’ karya Wanda Hamilton, di UB Guest House, Selasa (31/05/2022), yang digelar Komunitas Kretek bersama LPM CANOPY Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Bedah buku yang mengusung tema ‘Membedah Siasat Korporasi Farmasi Jualan Nikotin’ ini menghadirkan Irfan Afifi (Budayawan), Imanina Eka Dalila (Peneliti PPKE Universitas Brawijaya), dan Abhisam Demosa (Koordinator Nasional Komunitas Kretek 2010-2016). Sementara untuk narasumber,  dipandu Eddward S Kennedy (penulis dan jurnalis).

Salah seorang narasumber memaparkan industri hasil tembakau di Indonesia dalam bedah buku ‘Nicotine War’ karya Wanda Hamilton, di UB Guest House, Selasa (31/05/2022).

Menurutnya, sejak Nicotine War dirilis  tahun 2011, menjadi perbincangan akademisi maupun umum. Kajian Wanda menyajikan, bahwa di balik agenda pengontrolan tembakau, terdapat kepentingan besar. Yakni, bisnis perdagangan obat, dikenal Nicotine Replacement Therapy (NRT).

“Tujuannya jelas, nikotin tidak lagi dikonsumsi melalui rokok, melainkan melalui racikan farmasi. Siasatnya, bermitra dengan pemerintah, otoritas kesehatan publik membuat propaganda kesehatan. Secara sistematis mengintervensi dan mematikan industri tembakau,” terang Wanda.

Nicotine War,  kata dia, berisikan informasi kontekstual atas berkembangnya isu antirokok. Terdapat fakta ilmiah tentang seluk-beluk peperangan. Memperebutkan antara zat nikotin alami dalam tembakau yang diwakili oleh industri rokok versus senyawa mirip nikotin dan sarana pengantar nikotin  yang diwakili industri kesehatan.

“Isu anti rokok sudah banyak kita temui. Salah satu agendanya adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS). Diperingati setiap tanggal 31 Mei. Salah satu kampanye besar anti rokok ingin memberantas tembakau di negara ini,” lanjutnya.

Abhisam Demosa (Koordinator Nasional Komunitas Kretek 2010-2016) menjelaskan, “Nicotine War” akan berimbas  punahnya kemandirian ekonomi. Di saat yang sama, hajat hidup orang banyak akan punah.

“Ada 5,98 juta orang terlibat dalam industri kretek nasional. Sektor yang berhubungan secara tidak langsung digerakkan oleh 24,4 juta tenaga kerja. Tenaga kerja yang terserap lebih dari 30 juta orang,” katanya.

Sementara itu, Imanina menilai, industri hasil tembakau, satu-satunya industri yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Dari diskusi tersebut diharapkan membuka mata public bahwa apa yang diungkapkan Wanda Hamilton benar adanya. (aji/mat)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version