4 Oktober 2024

`

396 Mahasiswa Bidikmisi Sisihkan Beasiswa Untuk Bantu COVID-19

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Sebanyak 396 mahasiswa IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Jawa Timur, yang menerima Beasiswa Bidikmisi, menyisihkan sebagian uang beasiswa yang mereka terima, untuk disumbangan kepada mahasiswa lain yang terdampak Virus Corona (COVID-19). Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian sekaligus perwujudan nilai kebudiutamaan mereka.

 

 

Perwakilan mahasiswa Bidikmisi, Yanwar Setiyo Putra menyerahkan donasi kapada Satgas COVID 19 di depan Rektor IBU, Dr. Nurcholis Sunuyeko.

“MEREKA mengumpulkan dana yang selanjutnya didonasikan kepada Satgas COVID-19 IBU. Ini adalah simpati yang luar biasa dari mahasiswa penerima beasiswa,” terang Rektor IKIP Budi Utomo, Dr. Nurcholis Sunuyeko, MSi, saat melaunching Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IBU, Rabu (20/05/2020).

Menurut Nurcholis, donasi itu dikelola Satgas COVID 19 IBU untuk slanjutnya disalurkan kepada mahasiswa yang membutuhkan. Peruntukannya, mulai dari pengadaan sembako dan kebutuhan lainnya.

Tidak hanya 396 mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi yang memberikan sebagian uang beasiswanya untuk disalurkan kepada mahasiswa terdampak COVID-19. Sebanyak 234 mahasiswa penerima beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik), juga melakukan hal yang sama. Total ada   630 mahasiswa IBU yang menerima beasiswa ikut andil dalam kegiatan sosial ini.

”Kami merasa bangga dengan anak-anak kami. Kepeduliannya menjadi contoh moral yang baik. Mahasiswa Bidikmisi telah turut ambil bagian dalam penanganan COVID-19, dalam bentuk menyisihkan sebagian beasiswa untuk disumbangkan kepada  mahasiswa yang membutuhkan,”  terang Nurcholis.

Sementara itu, perwakilan mahasiswa Bidikmisi, Yanwar Setiyo Putra menerangkan, ia dan teman-temanya terpanggil untuk ambil bagian dalam kegiatan sosial ini. “Apa yang kami peroleh melalui beasiswa, kami sisihkan sebagian untuk saudara kami di IBU yang membutuhkan. Bantuan kami itu kami salurkan lewat  Satgas COVID-19.  Kami diajari institusi dengan nilai kebudiutamaan. Institusi telah berbuat banyak, sekarang giliran kami yang berkontribusi,” terang mahasiwa Program Studi PJKR, angkatan 2017 ini. (ide/mat)