21 Tenaga Kesehatan UB Bantu Korban Gempa Mamuju
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Sebanyak 21 tenaga kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) dan RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, diberangkatkan ke Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (22/01/2021) untuk membantu masyarakat yang terdampak korban gempa bumi.

ROMBONGAN yang diberangkatkan Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS, ini terbang dengan pesawat Hercules dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Mereka menyusul dua anggota tim yang telah berangkat sehari sebelumnya.
Pelapasan Tim Emergensi Medis atau Emergency Medical Team (EMT) ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting yang diikuti jajaran Wakil Rektor, perwakilan Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Dekan Fakultas, Direktur RSUD dr. Saiful Anwar beserta jajaran, dan Direktur RSUB beserta jajaran.

Ketua Tim Kesehatan, dr. Satria Pandu Persada Isma, Sp.OT (K) mengatakan, agenda yang dilakukan di hari pertama adalah koordinasi dengan RSUD Provinsi Sulawesi Barat, melakukan orientasi terhadap pasien, serta melanjutkan rencana yang sudah disusun oleh tim sebelumnya dari Universitas Hasanudin Makassar.
Dekan FK-UB, Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med, Sp.A (K), dalam sambutannya menuturkan, UB memiliki tanggung jawab moral dalam menghadapi bencana ini dengan memberikan yang terbaik, sesuai kompetensi yang dimiliki. “Dalam fase tanggap darurat ini, kita berharap bisa membantu, khususnya dalam pelayanan bidang kesehatan. Dan Ini bukan yang pertama kali dilakukan. Dulu, kami pernah membantu bencana di Palu dan Lombok. Insya Allah Tim EMT selalu solid dan siap sedia dalam penanganan bencana,” katanya.
Hal senada disampaikan Direktur RSSA, Dr. dr. Kohar Hari Santoso, Sp.An., KAP., KIC. Menurutnya, konsep dasar sebuah rumah sakit harus mempunyai Hospital Disaster and Epidemic Plan. “RS ada bukan hanya untuk sekedar menolong orang yang datang ke RS, tetapi juga menolong mereka yang berada di luar RS yang mengalami musibah karena bencana. Semoga teman-teman tim bisa melakukan pekerjaaannya dengan aman, lancar, dan barokah,” ucapnya.
Mewakili Komandan TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Mayor Sufriadi menyatakan, TNI AU siap mendukung misi kemanusiaan penanggulangan bencana ini. Baik berupa pendistribusian logistik, tenaga kesehatan, atau relawan.
Rektor mengapresiasi kerja sama antara UB, RSUB, RSSA, dan Lanud Abdulrachman Saleh. “Saya pesan kepada Tim EMT untuk menjaga diri, terutama pada masa pandemi COVID-19. Terima kasih atas kerja sama berbagai pihak selama ini dalam kepeduliannya melakukan kegiatan sosial, terutama kegiatan yang tidak terduga seperti bencana gempa ini. Kami berharap Tim EMT dapat mengikuti protokol kesehatan dengan baik, sehingga tim dapat bekerja menolong sesama dengan maksimal dan bisa kembali dengan sehat dan selamat,” pungkasnya.
Tim EMT akan berada di Mamuju selama delapan hari. Total tenaga kesehatan yang diberangkatkan 23 orang, terdiri dari 13 dokter dan 10 perawat, dengan berbagai spesialisasi, yaitu Emergency Medicine (2 orang), Ilmu Penyakit Dalam (1 orang), Orthopedi (5 orang), Anastesi dan Terapi Intensif (4 orang), Ilmu Kesehatan Anak (1 orang), Manajeman Bencana (1 orang), Perawat Anastesi (2 orang), Perawat IGD (3 orang). Perawat IBS (2 orang), Perawat Ilmu Kesehatan Anak (1 orang), dan Perawat Ilmu Penyakit Dalam (1 orang). (div/mat)