Site icon `

13 Bakal Calon Kepala Daerah Tes Kesehatan

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Jadwal tahapan proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 memasuki tes kesehatan  jasmani dan rohani di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jawa Timur, sejak Selasa (08/09/2020) hingga Kamis (10/09/2020).  Tahapan ini diikuti sebanyak 13 bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati (26 orang) yang menyebar di enam daerah di Jawa Timur.

 

 

ENAM daerah itu di antaranya, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi. Mereka  menjalani tes psikologi,  Rabu (09/09/2020) lalu.

Didik Budi Muljono, salah satu bakal calon Wakil Bupati Malang yang mengikuti tes psikologi, mengatakan, sebelumnya sudah pernah melakukan tes psikologi dan wawancara. “Semua diikuti seperti biasa. Tak  ada persiapan. Wajar-wajar saja, karena saya juga pernah (menjalani tes ini) pada tahun 2017 yang lalu. Sama dengan ini,” katanya, di RSSA Kota Malang, Rabu (09/09/2020).

Bakal Calon Bupati Malang/Wakil Bupati Malang, HM Sanusi/Didik Gatot Subroto dan Lathifah Shohib/Didik Budi Muljono saat di RSSA Malang.

Didik, yang berpasangan dengan Lathifah Shohib ini, pada tahun 2017, pernah menjalani tes psikologi dan wawancara  saat pendaftaran calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang. Karena itu, semua dia jalani dengan tanpa beban.

Terkait dengan pilkada, dia berharap agar segala proses tahapan Pilkada Kabupaten Malang berjalan lancar, sukses,  dan selalu diberikan kesehatan di tengah pandemi COVID-19. “Sehingga semuanya bisa ikut konstelasi pilkada ini dengan sukses, dengan baik, dan aman. Insya Allah semuanya lolos. Saya harap semuanya lolos. Nggak ada yang nggak lolos,” ujarnya.

Sementara itu, Lathifah Shohib mengatakan,  tes psikologi dan wawancara berjalan lancar. Dia mengerjakan ratusan soal yang diberikan panitia. ” Ada yang jumlah soalnya 570 lebih. Itu yang saya kerjakan kurang lebih dua jam,” ungkapnya.

Lathifah  menerangkan,  soal-soal tes psikologi dan pertanyaan pada saat wawancara tidak terlalu sulit baginya, karena sudah mengenali bentuk soal semacam itu. “Karena kita sudah mengenali bentuk soal itu. Waktu pileg kemarin kita juga sudah melakukan psikotes. Kurang lebih sama. Cuma yang sekarang ini lebih mendalam,” jelasnya.

Saat sesi wawancara, Lathifah ditanyai seputar proses dan aktivitasnya sebelum mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Malang. “Ya saya ceritakan,  mulai tahun 1984 saya guru konselor di SMA Wahid Hasyim Malang sampai tahun 2013. Saya diangkat ASN tahun 2007. Tahun 2013 saya pensiun dini karena saya mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR-RI. Itu pun permintaan partai,” jelasnya. (div/mat)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version