Site icon `

11 Perguruan Tinggi Berlaga di Final Kontes Kapal Cepat Nasional

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, dipercaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menjadi tuan rumah Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN), 20 – 23 Oktober 2021, di Rayz Hotel dan Taman Rekreasi Sengkaling.  

 

Sebanyak 11 universitas berlaga di babak final Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN), 20 – 23 Oktober 2021, di Rayz Hotel dan Taman Rekreasi Sengkaling.

 

KONTES dibuka Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. Sedangkan pada babak final diikuti sebelas universitas ternama di Indonesia. “Ada dua kategori yang dilombakan, kategori desain dan lomba pembuatan serta performa. Masing-masing kategori memiliki tiga sub kategori yang akan dilombakan,” katanya.

UMM menjadi tuan rumah Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN), 20 – 23 Oktober 2021, di Rayz Hotel dan Taman Rekreasi Sengkaling, Malang, Jawa Timur.

Nizam  bersyukur agenda ini bisa berjalan dengan baik dan lancar sekalipun masih berada di situasi pandemi. Tentu, pelaksanaannya harus sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat. “Sebagai negara maritim dengan lebih dari 17.000 pulau, sangatlah penting untuk menguasai teknologi, utamanya bidang perkapalan,” ujarnya.

“Tema KKCTBN tahun ini juga mengingatkan saya akan kejayaan maritim yang pernah kita miliki di masa lampau. Dengan semangat kebersamaan, saya rasa mahasiswa akan menjadi tulang punggung pengembangan dan kemajuan bidang maritim di masa depan,” tutur Nizam.

Dijelaskan oleh Nizam, menjadi pemenang bukanlah tujuan utama dalam kompetisi ini. Menurutnya, yang paling penting adalah bagaimana para mahasiswa bisa mengaktualisasikan potensi-potensi terbaiknya. Begitupun dengan sikap sportif yang harus ditunjukkan dalam berkompetisi.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengatakan, para mahasiswa yang hadir harus merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari komunitas manusia terpilih. “Tidak banyak mahasiswa yang memiliki prestasi seperti para finalis. Lomba ini adalah salah satu instrumen untuk memetik berbagai manfaat serta menjadi orang-orang hebat dalam dunia perkapalan,” katanya.

Fauzan menambahkan, ketersediaan kader-kader ahli dalam bidang perkapalan sangat penting. Maka ia mendorong para peserta untuk memanfaatkan dengan baik kesempatan yang ada di depan mata. Ia mendoakan agar di masa depan, para peserta mampu menjadi leader dalam passion yang mereka tekuni.

“Jadikan kompetisi sebagai kebiasaan dan habituasi dalam hidup saudara. Kenyataannya, hidup tidak bisa lepas dari kompetisi. Mungkin malam ini adalah kontes kapal cepat, tapi setelah ini saudara akan menghadapi kompetisi yang harus dimenangkan yakni kehidupan,” pungkasnya.

Sementara itu, koordinator pengembangan prestasi DIKTI Rizal Alvian, S.Kom. M.A. menjelaskan, kompetisi ini adalah wadah pengembangan bidang perkapalan tanpa awak. Gelaran ini juga menjadi tempat inovasi dalam memberikan kontribusi bagi perkembangan pertahanan NKRI.

Menurutnya, saat tragedi kapal Mandala yang terjadi beberapa tahun lalu, pihaknya bertekad untuk mendorong secara maksimal talenta-talenta masa depan, khususnya dalam menghadirkan solusi teknologi pertahanan dan perkapalan.

“Kita tidak boleh menggantungkan diri pada pihak asing dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Perlu adanya sumber daya manusia mumpuni yang mampu mengembangkan teknologi digital. Harapannya, inovasi-inovasi tersebut bisa meredam konflik yang seringkali terjadi di wilayah perairan,” jelasnya. (div/mat)

WhatsAppFacebookGmailCopy LinkTwitterShare
Exit mobile version