Wisatawan Denmark Nikmati Keindahan Alam Pujiharjo
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Industri pariwisata di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terus berkembang. Berkat kerja keras jajaran aparat pemerintah desa setempat dan masyarakat, wisatawan domestik dan asing pun terus berdatangan ke desa di pesisir laut selatan yang jaraknya sekitar 70 Km dari Kota Malang ini.
SEPERTI pada bulan puasa Ramadan kemarin, selama dua hari, Sabtu (23/06/2018) hingga Minggu (24/06/2018), tiga wisatawan asal Denmark, Nieke, Yosefin, dan Meargan, menikmati keindahan alam Desa Pujiharjo. Mereka naik travel dari Banyuwangi, langsung menuju desa ini.
“Mereka tiba di Desa Pujiharjo pada Jumat (22/06/2018) malam, dan bermalam selama dua hari. Mereka sangat menikmati suasana alam desa. Mereka kami ajak keliling ke Pantai Sipelot, Pantai Air Tejun Wedi Putih, dan Pantai Tenger,” kata Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, kemarin (07/07/2018).
Tidak hanya itu. Menurut Hendik Arso, dua wisatawan asing ini juga mengikuti ibadah di Gereja GKJW (Gereja Kristen Jawi Wetan) Sipelot pada Minggu pagi. Setelah itu keliling kampung naik sepeda motor. “Mereka mengaku senang sekali berada di Pujiharjo. Karena, selain alamnya indah, pemandangannya bagus, masyarakatnya pun ramah-ramah. Karena itu mereka berjanji akan datang lagi dan mengajak teman-temannya ke sini,” terangnya.
Selama di Desa Wisata Pujiharjo, dua bule ini benar-benar menikmati keindahan wisata pantai. Dengan mengenakan pakaian bikini —-layaknya turis asing saat bermain di pantai— mereka bermain air, bermain pasir, dan berlari kesana kemari. Mereka juga naik perahu untuk menyusuri sejumlah tempat wisata.
Tidak hanya turis asal Denmark yang datang ke desa ini. Sebelumnya, Richard (27) dan Yoris (25), asal Jerman, juga sudah berkunjung ke desa ini. Keduanya tiba di Pujiharjo Rabu (17/01/2018) dan baru akan kembali ke negaranya, Senin (22/01/2018). “Kami tahu desa ini dari internet (youtube). Kami lihat suasananya bagus. Kami senang dengan pelayanan di desa ini. Orang-orangnya ramah,” kata Richard, Kamis (18/01/2018).
Selama di Pujiharjo, kedua wisatawan asing ini membaur dengan masyarakat. Mereka tinggal di homestay yang sudah disediakan desa dan makan bersama penduduk desa setempat. Makanannya pun tidak aneh-aneh. “Apa yang dimakan penduduk, itulah yang mereka makan,” kata Kepala Desa Pujiharjo, Hendi Arso.Kepada Hendik Arso, dua wisatawan asing ini mengaku senang dengan sajian makanan yang disediakan tuan rumah. Apa itu? “Oleh tuan rumah, mereka dimasakan sayur ikan laut pedas, pecel dan lobster goreng. Rupanya mereka sangat senang dengan menu itu,” kata Hendik.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, sejak awal Desember 2017 lalu, pihaknya memang meluncurkan program Live In Pujiharjo, satu paket program wisata yang ditawarkan kepada wisatawan dengan harga super murah. “Hanya membayar Rp 150 ribu per orang, wisatawan sudah dapat penginapan (homestay di rumah penduduk), makan empat kali, dan rekreasi ke sejumlah tempat wisata,” terangnya. (mat)
