20 April 2024

`

Warnai Demokrasi, Konferensi Ketua PWI Jatim Ideal Tiga Orang Calon

2 min read
Tokoh Pers Jatim Imawan Mashuri.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang lahir pada tahun 1946 merupakan organisasi wartawan yang tertua di Indonesia. Sehingga PWI harus ambil bagian untuk menguatkan hakikat demokrasi yang bermartabat, dan harus mengekspresikan dalam proses pemilihan Calon Ketua PWI Jawa Timur (Jatim) yang digelar pada bulan November 2021 mendatang.

 

HAL INI disampaikan, salah satu Tokoh Pers Jatim Imawan Mashuri, yang mana ketokohannya pernah dinobatkan pada Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019, serta pemegang kartu press card Number One PWI.

Menurutnya, organisasi yang memiliki nama besar itu, jangan sampai ikut merusak martabat demokrasi. Sehingga Calon Ketua PWI Jatim jangan muncul dua nama, namun harus muncul tiga nama calon. Hal itu agar tidak melahirkan keterbelahan atau perpecahan diantara anggota, yang mendukung calon.

“Karena dikhawatirkan akan terjadi efek psikologis setelah pemilihan, seperti yang terjadi pada dua kali Pemilihan Presiden (Pilpres) yang lalu. Sehingga dalam pemilihan Ketua PWI Jatim harus diwarnai demokratisasi, dan bisa menjadi contoh daerah-daerah lain di Indonesia,” tuturnya.

Imawan berharap, agar pemilihan Calon Ketua PWI Jatim, minimal harus ada tiga calon. Sedangkan untuk sementara ini, yang sudah muncul nama untuk mencalonkan yakni Ketua PWI Jatim Ainur Rochim dan Sekretaris PWI Jatim Eko Pamudji. Sehingga dirinya menyarankan agar ada nama calon lagi yang muncul, seperti Luthfi Hakim yang kini sebagai Wakil Ketua Bidang Kerjasama PWI Jatim. Dan jika dalam pemilihan calon lebih dari dua orang, hal ini telah menghidupkan demokrasi.

“Demokrasi harus dijunjung tinggi, apalagi wartawan itu pemegang kunci informasi dan kontrol sosial. Dan tugas wartawan adalah harus menjaga kebenaran, serta menjujung tinggi demokrasi yang sudah kita pilih, sebagai tatanan sosial kemasyarakatan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya Cahyono menambahkan, idealnya Calon Ketua PWI Jatim muncul tiga orang, agar demokrasi bisa berjalan dengan baik. Sehingga jangan melihat hanya kelas provinsi, namun pada tingkatan mana pun, tetap harus disiplin. Sedangkan kedua calon tersebut telah sama-sama memiliki dedikasi dan sama-sama mempunyai kelebihan dalam membesarkan PWI. Dan dirinya sepakat apa yang disampaikan Pak Imawan, agar pemilihan nanti dibuat yang demokratis,  elegan, dan cerdas.

Selain itu, dirinya juga sependapat, jika sebelum pelaksanaan Konferensi PWI Jatim, ada monolog, dialog, dan debat pada para kandidat. Sehingga sejumlah media di Jatim, haruslah bersedia memfasilitasi para calon untuk menyampaikan program-pogramnya. Dan dalam proses pemilihan nanti, juga harus melibatkan tokoh nasional yang independen. “Misalnya, pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Effendy Gazali atau yang setingkat,” ujar Cahyono. (mat)