20 April 2024

`

UIN Gelar Workshop Metode Penelitian Kebijakan Pendidikan

2 min read

MALANG,  TABLOIDJAWATIMUR.COM – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur, membuka workshop metode penelitian kebijakan pendidikan bagi tenaga kependidikan, Rabu (07/04/2021). Kegiatan ini diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN.

 

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur, membuka workshop metode penelitian kebijakan pendidikan bagi tenaga kependidikan, Rabu (07/04/2021).

 

“KEBIJAKAN yang dikeluarkan Kementerian Agama terkait jabatan fungsional tertentu (JFT) dirasa memiliki dampak yang sangat masif untuk pegawai UIN Maliki Malang. Karena hal tersebut dapat mendorong mereka dalam berimajinasi yang inovatif,” kata Rektor UIN Maliki, Prof. Abdul Haris.

Sejumlah peserta mengikuti workshop metode penelitian kebijakan pendidikan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur.

Untuk merealisasikan kebijakan tersebut,  masih kata rektor, UIN Maliki Malang sebagai kampus UIN pertama yang mengadakan workshop bagi tenaga kependidikan, bertanggung jawab dalam menciptakan kualitas SDM yang berkualitas. “Harapannya, pegawai-pegawai bisa fokus dan mengembangkan bidangnya masing-masing dengan penelitian,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pusat Penelitian UIN Maliki Malang, Dr. Nur Ali mengungkapkan, dengan kebijakan baru tersebut, nantinya para pegawai bisa lebih profesional di bidangnya masing-masing. Sebagai bentuk dukungan, pihaknya sudah menyiapkan narasumber dari Sekretaris Asosiasi Manajemen Pendidikan Indonesia.

“Target kami,  dari 170 sekian pegawai di UIN Maliki Malang, 80 orang telah mendaftarkan diri dan ikut workshop metode penelitian. Nantinya mereka akan melakukan penelitian dan menulis jurnal ilmiah terakreditasi yang tahun ini akan di-backup dari aspek pembimbingan sampai pendanaan,” ungkap Dr. Nur Ali.

Prof. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M. Ag, Ketua LP2M UIN Malang, mengungkapkan, kegiatan yang digelar hari ini sudah sering dilakukan. Namun untuk  tenaga kependidikan baru kali pertama. “Hampir setiap tahun pasti ada penyegaran tentang metode penelitian, penulisan proposal, dan sebagainya. Setelah dipertimbangkan, ternyata tenaga kependidikan  ini juga sangat membutuhkan keterampilan meneliti terkait dengan bagaimana meningkatkan sistem di wilayah kerjanya masing-masing. Sehingga nantinya jika ada peningkatan layanan bisa dibuat basis penelitian,” ungkapnya. (div/mat)