25 April 2024

`

Pola Asuh Anak di Panti Asuhan Harus Baik

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, menggelar sosialisasi pola asuh anak dan standar pengelolaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), belum lama ini di Panti Asuhan Putri Aisyiyah, Kota Malang. Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan pegawai panti asuhan.

 

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, menggelar sosialisasi pola asuh anak dan standar pengelolaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), belum lama ini di Panti Asuhan Putri Aisyiyah, Kota Malang.

 

KETUA TIM Pengabdian Dosen, Dr. Oman Sukmana, MSi, menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian Program Pengabdian  Mahasiswa (PMM) Prodi Kesejateraan Sosial UMM.  Tujuannya,  memberikan pengetahuan terkait pola asuh dan pengelolaan panti asuhan agar bisa maksimal dalam implementasinya.

Para peserta sosialisasi pola asuh anak dan standar pengelolaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) mencermati penjelasan narasumber.

Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa juga menggaet beberapa dosen yang tergabung dalam Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untuk membantu kelancaran salah satu proses Tri Dharma tersebut.

“Sosialisasi ini penting  dilaksanakan. Hal itu tidak lepas dari fungsi utama panti asuhan, yakni melaksanakan pola pengasuhan yang baik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak. Pengelola panti hakikatnya menjadi pengganti orang tua bagi anak asuh. Karena itu mereka harus melakukan pengasuhan secara baik, sesuai dengan standar pengasuhan anak,” ujar Oman.

Salah satu pemateri, Nandy Agustin, SPsi., MSi,  menerangkan,  kesejahteraan anak bisa dilihat dari perilakunya. Mereka akan menunjukan perilaku yang positif. Selain itu  psikologis, fisik,  dan mental juga  baik. Ketiganya merupakan tanda bahwa mereka berada di kondisi makmur serta sejahtera. “Pola asuh yang dilakukan dengan baik dan tepat akan memberikan pengaruh signifikan terhadap terbentuknya perilaku positif  anak,” jelasnya.

Nandy menjelaskan, tak jarang anak asuh panti memiliki perilaku yang sulit dikendalikan. Dalam menghadapi fenomena itu, LKSA memberikan beberapa tips. “Cara yang dapat dilakukan LKSA adalah  bekerjasama dengan orang tua anak asuh, menghindari tindakan fisik, pemberian reward dan punishment pada anak,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, pemateri lainnya,  Zaenal Abidin, S.Sos, MSi,  menerangkan, LKSA harus selalu meningkatkan dan mempertahankan akreditasinya sesuai standar nasional. Dalam mengembangkan kinerjanya, diharapkan setiap LKSA mampu mencapai taraf yang lebih baik. “Ada lima aspek yang perlu dipersiapkan,  yaitu legalitas, fasilitas fisik, pendanaan, jaringan kerja, SDM. Kinerja mereka dapat dikatakan memenuhi standar apabila sudah berjalan beriringan dengan pola asuh yang diterapkan setiap panti,” ungkapnya.  (div/mat)