PMM Mitra Dosen UMM Re-packaging Udeng Khas Batu
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Kelompok Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, mengajak pengurus Paguyuban Sanggabraja untuk me- re-packaging udeng khas Kota Batu yang mereka produksi. Tujuannya, agar tampilannya lebih menarik dan penjualan semakin banyak.
KELOMPOK PMM yang beranggotakan Ramadhan Dwi Januarfitra (ketua kelompok), Akhmad Riyadh Mashadi, Aurora Aziza More, Firsta Reynalda Azzahra, dan Arvinda Dyah Kusuma Dewi ini berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) angkatan tahun 2018. Mereka didampingi dosen mitra, Yeyen Pratika, MBA, dan Shannaz Mutiara Deniar, MA.
Ramadhan Dwi Januarfitra menjelaskan, belum lama ini, Tim PMM bertemu dengan pengurus Paguyuban Sanggabraja di Omah Jiwo, Jl. Ikhwan Hadi No.5 Kelurahan Ngaglik, Kecamatan/Kota Batu, tak jauh dari Alun-alun Batu. “Omah Jiwo merupakan ruang diskusi berkumpulnya pemerhati budaya di Kota Batu. Omah Jiwo juga jadi tempat mini pameran yang biasa dilakukan oleh Paguyuban Sanggabraja,” katanya, Rabu (25/08/2021) siang.
Dalam pertemuan itu, masih kata mahasiswa FISIP UMM ini, Tim PMM menyarankan agar dilakukan re-packaging udeng khas Kota Batu yang mereka produksi. Tujuannya, agar tampilannya lebih menarik dan penjualan semakin banyak.
“Kelompok PMM Mitra Dosen pun memberikan alternatif bentuk kemasan yang bisa digunakan untuk menambah nilai jual udeng. Dalam hal ini, disarankan setidaknya terdapat dua bentuk packaging (kemasan) baru yang merupakan hasil ide dari kelompok PMM Mitra Dosen,” kata Ramadhan seraya menambahkan kemasan baru tersebut langsung diserahkan kepada Sudarno, Ketua Paguyuban Sanggabraja.
Kepada para mahasiswa, Sudarno menjelaskan, untuk memproduksi udeng, pihaknya melibatkan penjahit yang ada di sekitar Kota Batu. Harga jualnya, Rp 50.000 – Rp 75.000 per unit dengan keuntungan Rp 10.000 – Rp 15.000.
Namun, sejak pandemi COVID-19 berlangsung, pendapatan mereka menurun, karena media pemasaran sebagian besar dari pameran atau sistem konsinyasi dengan mitra, seperti toko oleh-oleh.
Pada pertemuan tersebut, kelompok PMM Mitra Dosen UMM juga menyarankan untuk menonjolkan ciri khas udeng yang dijual dengan dilengkapi kemasan yang lebih menarik. Hal ini agar pembeli mengenal produk udeng tersebut secara lebih mendalam melalui ciri khasnya. “Salah satu ciri khas udeng tersebut terletak pada corak atau motif kain batik segi dan model udeng yang merepresentasikan topografi Kota Batu,” kata Ramadhan. (arvindha dyah kusuma dewi/mat)