Panwaslu Awasi Harlah NU di Turen
2 min readMALANG, TABLOID JAWA TIMUR.COM – Peringatan Harlah Nadlatul Ulama (Harla NU) ke- 48 di Stadion Kahuripan, Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (06/05/2018) yang dihadiri calon Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), diawasi Panwaslu.
KEPADA para awak media, Gus Ipul menyampaikan, kedatangannya ke Turen untuk memenuhi undangan Harlah NU ke- 48. “Saya datang untuk memenuhi undangan Harlah NU di Kabupaten Malang. Saya kan Ketua PBNU. Jadi ini nanti mengikuti istiqosah dan apel siaga,”tuturnya.
Apakah kedatangannya bermuatan politis? Calon Gubernur Jawa Timur 2018 yang diusung PDI Perjuangan ini, dengan tegas menampiknya. “NU itu sudah pahamlah mana yang politik dan mana yang bukan,” tegasnya.
Soal peluangnya pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018, dia mengaku optimis. “Yakin menanglah. Selama ini dukungan terus mengalir,” jawabnya.
Meski pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur ini suara nahdliyin terpecah, tapi politisi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ini tidak mempermasalahkannya. “Sejak dulu kan terbagi dua. Kalau sekarang terbagi dua, ya tidak masalah,” paparnya.
Gus Ipul yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno ini melihat Kabupaten Malang sebagai salah satu daerah yang diharapkan akan memberikan perolehan suara yang signifikan. “Ada beberpa daerah. Malang ini salah satunya,” ungkap Syaifullah.
Sementara itu, pelaksanaan Harlah NU yang dimulai sejak pagi hari di Stadion Kahuripan, Desa Talok, Kecamatan Turen, sempat menjadi perhatian Panwas (Panitia Pengawas) Pemilu Kabupaten Malang.
Pasalnya, dalam acara tersebut, sempat terpampang foto pasangan nomor urut 2 (Gus Ipul – Puti Guntur) di panggung acara. “Saat ini kami sedang melakukan pengawasan acara ini. Terkait masalah foto, kami sudah meminta agar diturunkan,” tegas Ketua Panwas Kabupaten Malang, Abdul Fatah ketika ditemui di sela sela acara.
Fatah mengaku, pihaknya akan melakukan investigasi terkait adanya kendaraan dinas berplat nomor polisi merah (milik pemerintah) yang berada di lokasi acara. “Informasi tersebut sudah kami terima. Dari penyelidikan sementara, mobil tersebut berasal dari Kediri,” papar Fatah.
Apakah ada indikasi pelanggaran kampanye dalam Harlah NU ke 48? Fatah mengaku masih melakukan penyelidikan. “Acara kan belum selesai, kami belum bisa memutuskan hari ini. Masalah itu perlu dilakukan investigasi,” jawab Fatah.
“Jika memang nanti ada pelanggaran, panitia penyelenggara akan diberi sanksi,”pungkas Abdul Fatah. (diy)