19 April 2024

`

Pabrik Terbakar, Pekerja Amankan Barang

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Kebakaran hebat yang menimpa pabrik pengolahan limbah plastik menjadi biji plastik, PT. Tri Surya Plastik, di Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (11/06/2018), tak menyurutkan pekerja mengamankan sejumlah barang di tempat kejadian.

 

Para karyawan PT.Tri Surya Plastik sedang bekerja, menyortir barang, meski api sedang membara.

PADA Senin pagi (11/06/2018), sejumlah karyawan  PT. Tri Surya Plastik yang kebanyakan perempuan, tampak masuk ke dalam pabrik yang terbakar. Di dalam pabrik dengan api yang masih mengepulkan asap tebal, para karyawan memilah dan mengamankan sejumlah barang.

Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, Achmad Rukmianto menyayangkan hal tersebut. “Jika memang terjadi seperti itu, maka sangat disayangkan. Seharusnya karyawan dilarang mendekat,  karena untuk melindungi keselamatannya, ” katanya, Selasa (12/06/2018).

Pekerja pabrik pengolahan limbah plastik, PT.Tri Surya Plastik di Ketindan, Lawang, Kabupaten Malang, di antara puing-puing sisa kebakaran.

Pria yang akrab disapa Totok ini menambahkan, seharusnya petugas kepolisian atau PPBK memasang police line atau garis polisi untuk mensterilkan area kebakaran. “Harusnya dipasang police line supaya orang tidak keluar masuk saat upaya pemadaman api. Karena sangat berbahaya berada di lokasi kebakaran dengan api yang masih menyala,” jelasnya.

Api yang membakar pabrik pengolahan limbah plastik, PT.Tri Surya Plastik di Ketindan, Lawang, Kabupaten Malang.

Terkait dengan banyaknya pekerja wanita yang sedang bekerja di tengah amukan si jago merah, Achmad Rukmianto belum bisa berkomentar banyak. “Nanti saya telepon lagi,” ujarnya seraya menutup telepon.

Meski fakta di lapangan menunjukan adanya aktivitas kerja yang dilakukan  karyawan perusahaan, H. Siswanto selaku pemilik PT.Tri Surya Plastik mengaku, paska kebakaran hebat pada 8 Februari 2017 silam, perusahaan miliknya untuk sementara waktu tidak beroperasi.

“Sejak kebakaran tahun lalu sampai sekarang,  belum beroperasi kembali. Hanya memang kami sedang melakukan pembangunan terhadap bangunan yang rusak,” kata Siswanto.

Gudang pengolahan limbah dan biji plastik milik Siswanto ini terbakar untuk yang ketiga kalinya. Kebakaran pertama terjadi tahun 2001, 2017,  dan terbakar kembali  Minggu (10/06/2018) malam, sekitar pukul 23.00 WIB hingga Senin (11/06/2018) siang.  (diy)