20 April 2024

`

Mahasiswa UMM Manfaatkan Limbah Mangga Jadi Masker Wajah

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur berhasil memanfaatkan limbah mangga menjadi masker wajah dengan nama Mango Mask Dream. Proyek ini dimasukan ke dalam Program Kreatifitas Mahasisiwa – Kewirausahaan (PKM-K) dan  berhasil lolos tahap pendanaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Mei 2021.

 

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur berhasil memanfaatkan limbah mangga menjadi masker wajah dengan nama Mango Mask Dream.

 

ELVIRA Putri, Ketua Tim menjelaskan, ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk mengubah limbah  kulit mangga menjadi produk masker wajah. Mengumpulkan limbah kulit mangga, kemudian dicuci dan dikeringkan. Selanjutnya, proses ekstraksi kulit. Hasil dari ekstraksi lalu masuk pada proses produksi formula masker hingga berakhir pada uji pengukuran pH (power of hidrogen) agar sesuai dengan pH kulit wajah.

Elvira, Nabilah Hanuun Haniiifah, Mega Amelia Tri Adinda, Novia Parameswari Putri, dan Dita Ayu Novitasari.

“Tahap pengujian pH ini sangat penting agar tidak terjadi iritasi pada wajah saat menggunakannya. Selain itu juga  agar konsumen merasa nyaman dengan masker tersebut. Setelah berbagai tahapan usai dilakukan, Mango Mask Dream sudah siap untuk dikemas serta dipasarkan ke masyarakat luas.,” terang Elvira, belum lama ini.

Inilah limbah mangga yang diolah menjadi masker wajah.

Mahasiswa kelahiran Lumajang, Jawa Timur ini menambahkan, kandungan kulit mangga  kaya  antioksidan yang baik bagi kulit. “Kami menilai akan sayang jika limbah kulit mangga ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Terdapat berbagai kandungan yang mampu membersihkan dan merawat kulit agar lebih sehat. Di samping itu juga dapat mencegah noda yang akan merusak kulit,” jelasnya.

Elvira mengaku, proses pemasaran produk ini dilakukan dengan memanfaatkan platform media sosial, baik itu Whatsapp maupun Instagram. Adapun harga masker wajah ini dipatok  Rp 20.000/ produk.

Kedepannya, ia dan tim ingin agar ide PKM ini bisa terus berkembang dan menjadi usaha yang strategis. Bahkan mampu bersaing dengan produk lokal atau bahkan produk internasional lainnya. Apalagi produk ini hasil olahan limbah yang tidak banyak orang mengetahui manfaatnya.

Ada pun Elvira tidak sendiri dalam menemukan ide serta mengembangkannya. Ia ditemani Nabilah Hanuun Haniiifah, Mega Amelia Tri Adinda, Novia Parameswari Putri, dan Dita Ayu Novitasari yang tergabung dalam satu tim. (div/mat)