20 April 2024

`

Mahasiswa UB Buat Olahan Ikan Kaya Protein dan Vitamin

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, membuat produk olahan daging ikan yang aman. Namanya, sosis BASUKE (barakuda, singkong, dan daun kelor).

 

Lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, membuat produk olahan daging ikan yang aman.

 

MEREKA adalah Surya Rachman Susilowati, Erviana Shinta Dewi, Surya Dewa Ramadhan, Lalu Octavian Diandra P, dan Yesica Wulanda Eka P. Menurut Surya, salah satu mahasiswa, sosis BASUKE merupakan sebuah produk pangan berbahan baku ikan barakuda, singkong, dan daun kelor. Makanan ini  menggunakan bahan pengawet  dari cangkang atau karapas udang.

Inilah olahan daging ikan yang aman.

“Ikan barakuda mengandung vitamin B2 yang berperan dalam menjaga sistem syaraf agar berjalan normal, membantu memperlancar metabolisme, menyembuhkan radang kulit, mencegah penyakit jantung, dan baik bagi kesehatan mata,” Surya, belum lama ini.

Sedangkan daun kelor digunakan karena memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan berupa protein, karbohidrat, zat besi, magnesium, dan vitamin A.

Sementara singkong kaya akan zat besi, energi, fosfor, kalium, karbohidrat, dan lemak serta difortifikasi kitosan yang berfungsi sebagai bahan pengawet alami.

Selain itu kulit udang juga mengandung protein hingga 40%, kalsium karbonat 40 % – 50 %, dan kitin 20 % – 36,61 %, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak. Kitosan juga melapisi produk yang diawetkan, sehingga terjadi interaksi yang minimal antara produk dan lingkungan.

Surya mengatakan,  ide pembuatan sosis BASUKE karena melihat maraknya peredaran makanan olahan di pasaran yang tidak aman. “Sosis yang beredar di pasaran mengandung bahan pengawet berbahaya seperti nitrit. Hal tersebut menimbulkan keraguan, terutama pada anak-anak dan masyarakat penggemar sosis,” katanya.

“Sebuah penelitian mengatakan, nitrosodimetilamin yang merupakan hasil reaksi nitrit dapat menyebabakan kerusakan pada hati. Selain itu, sifat karsinogenik bisa memicu berkembangnya sel kanker,” imbuh Surya.

Sosis BASUKE dikemas dalam kemasan plastik vacuum yang hampa udara,  sehingga makanan di dalamnya akan lebih tahan lama, mampu menekan pertumbuhan bakteri, dan terhindar dari pertumbuhan mikroba. Proses oksidasi dan kerusakan pada produk dapat dihindari, karena jenis kemasan ini kedap udara, sehingga dapat menjamin kualitas bahan-bahan atau produk yang dibungkus di dalamnya.

Sosis BASUKE juga sedang dalam tahap uji proksimat di Universitas Muhammadiyah Malang, pengurusan Hak Kelayakan Intelektual, pengajuan sertifikat dan logo halal dari MUI dan pengajuan BPOM.

Kini produk di bawah bimbingan Qurrota A`yunin, S.Pi.,MP.,M.Sc ini sudah bisa didapatkan di laman marketplaceShopee dan Tokopedia dengan nama basuke.id.  dengan harga yang terjangkau.  (div/mat)