20 April 2024

`

Khofifah Lebih Kuat di Basis NU, Emil Mampu Dongkrak Suara

2 min read

JAKARTA,TABLOIDJAWATIMUR. COM – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memandang pertarungan antara Khofifah Indar Parawansa dengan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)  pada Pilkada Jawa Timur 27 Juni 2018, cenderung bersifat tradisional. Menurut peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby, salah satu aspek pertarungan di Pilkada Jatim adalah antara golongan nahdliyin dan nasionalis.

 

 

cagub dan cawagub jawa timur.
Khofifah dan Emil.

DIKUTIP dari Kompas.com, Adjie menuturkan, faktor citra atau image petahana tidak terlalu kuat melekat pada Gus Ipul. Padahal, Gus Ipul merupakan petahana Wakil Gubernur Jatim. Citra Gus Ipul sebagai petahana yang memiliki pengalaman,  dapat disaingi oleh citra Khofifah yang pernah menjabat sebagai menteri pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Gus Ipul petahana Wakil Gubernur Jatim.
Gus Ipul dan Puti.

“Jatim itu pertarungan yang sifatnya tradisional antara Khofifah – Gus Ipul,” kata Adjie di Kantor LSI Denny JA di Jakarta, Rabu (27/6/2018).

Khofifah pernah menduduki jabatan Menteri Sosial. Selain itu, pada Pilkada lima tahun silam, selain Gus Ipul, ada sosok Soekarwo yang memiliki pengaruh di basis nasionalis. Sehingga, kala itu terbentuk kombinasi dukungan yang besar, yakni nahdliyin (diwakili Gus Ipul) dan nasionalis (diwakili Pak De Karwo). Akan tetapi, pada Pilkada Jawa Timur 2018 ini, dukungan basis nahdliyin terbagi pada Khofifah dan Gus Ipul.

Terkait dukungan dari basis nasionalis, sosok Emil Dardak cukup berperan dalam menyedot suara. “Hasil pengamatan kami, Emil bisa menarik pemilih meskipun PDI-P mendukung Gus Ipul. Puti (Guruh Soekarno) tidak mampu mengambil kantong suara nasionalis,” sebut Adjie seperti ditulis Kompas.com.

Salah satu kunci kemenangan Khofifah dalam Pilkada Jatim 2018, imbuh Adjie, adalah ia secara personal kuat di basis Nahdlatul Ulama (NU). Selain itu, Khofifah juga unggul secara gender, yakni pada basis pemilih perempuan yang memiliki kecenderungan lebih loyal.

Faktor lainnya adalah Emil dapat mendongkrak perolehan suara Khofifah ketimbang peran Puti dalam mendongkrak suara Gus Ipul pada kantong nasionalis.

Hasil hitung cepat atau quick count LSI Denny JA menunjukkan,  pasangan Khofifah-Emil memenangkan Pilkada Jatim dengan perolehan suara 54,29 persen. Sementara itu, pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno memperoleh 45,71 persen suara.

Angka ini bukan hasil penghitungan resmi. KPU akan melakukan rekapitulasi hasil suara hingga 9 Juli 2018. (mat/*)