18 April 2024

`

Jos! Uji Coba Padi Brang Biji di Singosari Hasilkan 14,4 Ton/Hektar

3 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Uji coba penanaman padi  hibrida jenis Brang Biji di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Malang bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Morodadi, membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Bila dalam kondisi normal, varietas padi ini hanya menghasilkan 9 ton per hektar, dalam uji coba ini mampu menghasilkan 14.4 ton per hektar.

 

Bupati Malang, HM Sanusi, Kepala Balai Besar Pengendalian Mutu Tanaman Pangan Ditjen Kementerian Pertanian, Warjito serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Hasi Sulistyo yang mewakili Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa saat panen raya, di Banjararum, Singosari, Jumat (22/11/2019) siang.

 

TAK AYAL, hasil ini membuat banyak pihak kagum, tak terkecuali Bupati Malang, HM Sanusi, Kepala Balai Besar Pengendalian Mutu Tanaman Pangan Ditjen Kementerian Pertanian, Warjito serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Hasi Sulistyo yang mewakili Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa saat panen raya, Jumat (22/11/2019) siang.

Bupati Malang, HM Sanusi, saat panen raya, di Banjararum, Singosari, Jumat (22/11/2019) siang.

“Sebenarnya, varietas padi hibrida jenis Brang Biji ini rata-rata hanya mampu menghasilkan kurang lebih 9 ton per hektar. Namun dari sebuah uji coba yang dilaksanakan di lahan pertanian padi di Desa Banjararum ini, mampu memproduksi 14,4 ton per hektar,” kata Kepala Balai Besar Pengendalian Mutu Tanaman Pangan Ditjen Kementerian Pertanian, Warjito.

Dengan hasil ini, masih kata Warjito, Kementerian Pertanian tentu akan mendukung Kabupaten Malang sebagai tumpuan komoditas pertanian di Jawa Timur. “Selain sebagai sumber komoditas, Jatim ini juga termasuk penyumbang penyediaan benih padi ke seluruh Indonesia. Kepada para anggota papoktan dan poktan, mari lanjutkan untuk mengembangkan komoditas di daerahnya, termasuk padi hibrida,” katanya.

Bupati Malang, HM Sanusi, minum jamu saat panen raya, di Banjararum, Singosari.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Malang, Dr. Budi Anwar, panen raya padi ini sebagai ajang pembuktian dari uji coba pengembangan jenis padi hibrida yang terus mengalami peningkatan. “Saat uji coba pertama, hasi panen padi jenis ini 10,1 ton per hektar. Saat uji coba kedua, naik menjadi l 13,4 ton per hektar. Saat uji coba ketiga,  hasil panennya naik lagi, menjadi 14,4 ton per hektar,” katanya.

Terpisah, Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan, hasil panen padi jenis Brang Biji di Banjararum ini adalah  hasil study banding ke China beberapa waktu lalu. “Sekarang sudah berhasil 14,4 ton per hektar. Namun targetnya bisa mencapai 15 ton per hektar. Hasil evaluasinya adalah, padi  jenis ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan untuk produksi padi di Kabupaten Malang. Rencananya, benih padi jenis ini akan disebarkan dan diterapkan ke seluruh lahan pertanian padi di seluruh Kabupaten Malang,” katanya.

Namun penyebaran itu dilakukan setelah hasil uji coba  ini mendapatkan sertifikasi dari Balai Sertifikasi Benih, sehingga dinilai sudah layak disebarkan kepada  para petani padi se Kabupaten Malang. Rencananya, benih padi ini akan disebar di lahan seluas 45 ribu hektar. Karena itu, Pemkab Malang butuh dukungan seluruh pihak, termasuk DPRD.

”Kita ajukan anggaran ke dewan. Kalau anggarannya cukup dan dewan menyetujui 45 ribu hektar, maka butuh benih sekitar 900 ribu kilogram. Jikia DPRD menyetujui, benihnya  bisa diberikan secara gratis untuk awal,” kata Sanusi.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Hasi Sulistyo yang mewakili Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa saat panen raya mengatakan, Pemprov Jatim memberikan apresiasi setinggi-tingginya dengan hasil uji coba ini. “Tentu ini hasil uji coba yang membanggakan dan memuaskan. Saran kami, hasil uji coba ini segera didaftarkan agar mendapatkan pengakuan dan sertifikasi,” sarannya. (iko/mat)