28 Maret 2024

`

Gubernur Minta SMA, SMK, dan SLB se Jatim Bentuk Satgas COVID-19

2 min read

SURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa Khofifah meminta semua SMA, SMK, dan SLB se-Jatim, membentuk Tim Satgas COVID-19 di tiap sekolah sebelum sekolah tatap muka dimulai pada 5 Juli 2021. Yang tergabung di dalamnya sesuai dengan kearifan lokal, seperti guru dan murid yang tergabung dalam OSIS di sekolah tersebut.

 

Wali Kota Malang, Sutiaji, saat meninjau sekolah tatap muka di salah satu SDN di Kota Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

 

HAL INI ditegaskan  Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat Rakor dengan Bupati/Wali Kota dan Kepala Dinas Kesehatan se-Jawa Timur secara virtual di Gedung Negara Grahadi,  Surabaya, Senin (17/05/2021).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

“Satgas COVID-19 di masing-masing sekolah harus dipastikan clear. Kalau tidak ada satgasnya, guru akan kesulitan menertibkan disiplin protokol kesehatan. Kalau anggota satgasnya teman sebaya,  akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah,” terangnya.

Khofifah menambahkan, Tim Satgas COVID-19 itu nantinya akan menertibkan protokol kesehatan, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas,  mengecek masker untuk yang lupa membawa masker, dan sebagainya.

Guna memastikan pembelajaran tatap muka berjalan dengan aman, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengharapkan segala sesuatunya dipersiapkan. Seperti vaksinasi para  guru SMA, SMK, dan SLB,  harus  selesai 100 persen. Selain itu,  protokol kesehatan  harus dijalankan dengan ketat, jam belajar dan  jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka pun dibatasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, hingga saat ini, sebanyak  38 bupati/wali kota sudah memberikan rekomendasi untuk SMA, SMK,   dan SLB yang sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka. “Sesuai  arahan Mendikbud,  telah direkomendasikan sekolah tatap muka dimulai Januari 2021. Diharapkan pada Juni 2021 seluruh Indonesia sudah melakukan tatap muka dengan target semua guru sudah divaksin,” katanya.

Namun, di Jatim, lanjut Wahid, para guru SMA, SMK,  dan SLB yang telah melakukan vaksinasi COVID-19 dua kali baru  38 persen. Diharapkan tenaga pendidik dan guru 100 persen sudah divaksinasi 2 kali sebelum tatap mukai dimulai, supaya pendidiknya sehat,  dan psikologis masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang. Sehingga rencana tatap muka pada awal tahun ajaran 2021/2022,  yaitu 5 Juli 2021 berjalan aman,” terangnya.

Terkait pelaskanaan sekolah tatap muka, menurut Wahid, mengacu pada kebijakan pemerintah pusat yang menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri,  pada 30 Maret 2021 lalu.

SKB tersebut berkaitan dengan panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19. Di dalamnya disebutkan bahwa pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021, mulai jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi.  Selain itu, di dalam SKB itu juga disebutkan, belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin COVID-19. (div/mat)