29 Maret 2024

`

Gempa Bumi, Pertanda Akan Berakhirnya Pagebluk

1 min read
Bantuan untuk masyarakat terdampak gempa sangat dibutuhkan.

BLITAR, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dalam kearifan lokal masyarakat Jawa, fenomena alam seringkali dikaitkan dengan primbon. Termasuk gempa yang terjadi di Kabupaten Malang dan di beberapa daerah lain di Jawa Timur, Sabtu (10/04/2021) siang, pukul 14.00 WIB.

 

Masyarakat bergotong royong membantu membenahi rumah yang rusak diterjang gempa.

 

MENURUT Ketua Penghayat Kepercayaan Blitar, Hari Langit, adanya gempa bumi atau lindu di bulan penanggalan Jawa, Sabtu (10/04/2021), bulan Ruwah, yang terjadi pada siang hari,  menurut primbon akan berakhirnya pagebluk atau wabah,  seperti COVID-19.

Rumah penduduk porak poranda diterjang gempa.

“Pada akhirnya akan seperti itu (Berakhirnya pagebluk). Namun ada riak-riak menuju landai. Seperti sakit demam berdarah, menjelang sakit akan panas tinggi. Skema pelana kuda, menurut saya seperti itu,” kata Hari Langit, belum lama ini.

Semua yang tergelar di alam, lanjut dia, merupakan kejadian sebab-akibat. Seperti penggundulan hutan yang menjadi pemicu timbulnya global warming. Kondisi ini menimbulkan cuaca ekstrem yang tidak bisa diprediksi.

Kondisi rumah penduduk porak poranda diterjang gempa.

Ketua Penghayat Kepercayaan Blitar, Hari Langit menyebut, primbon merupakan ilmu titen-titen atau hasil pengamatan tanda-tanda yang terjadi pada alam. Ilmu ini diperoleh seseorang yang mengasah kepekaannya pada tanda-tanda alam, melalui olah rasa (batin) dan olah pikir. “Dalam terminologi Jawa disebut among roso,” ujarnya.

“Pada zaman dulu, orang-orang rajin mencatat dan bersifat sangat lokal. Bagaimana orang bisa membaca tanda-tanda zaman. Jadi antara mikro kosmos dan makro kosmos bisa menyatu. Sehingga gelombang dan getaran yang dipancarkan alam bisa diterima dan diterjemahkan secara rasional,” terang Hari Langit.  (div/mat)