Ekspor Kabupaten Malang 2020 Turun, Import Justru Naik
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dampak pandemi COVID-19 memang luar biasa. Tidak hanya menyasar kesehatan, tapi semua sektor, termasuk ekonomi. Buktinya, realisasi nilai ekspor Kabupaten Malang, Jawa Timur, tahun 2020 turun 22,8%. Pada tahun 2019 bisa tembus US$.481.039.000,32. Namun di akhir tahun 2020 hanya realisasi sebesar US$.371.221.992,73.
“REALISASI nilai ekspor Kabupaten Malang tahun 2020 sebesar US$.371.221.992,73. Sedangkan realisasi nilai ekspor tahun 2019 sebesar US$.481.039.000,32. Dengan demikian mengalami penurunan sebesar US$.109.817.007,59 atau turun 22,8 %,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Dr. Agung Purwanto, MSi, Senin (29/03/2021) petang.
Agung menambahkan, tidak hanya dari sisi nilai, dari sisi volume juga mengalami penurunan. Pada tahun 2020, volume ekspor kabupaten terluas kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Banyuwangi ini sebesar 102.187.762,87 Kg. Sedangkan volume ekspor tahun 2019 sebesar 287.219.445,87 Kg. “Dengan demikian mengalami penurunan sebesar 185.031.683,00 kg atau turun 64,4 %,” ujarnya.
Mantan Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Malang ini menjelaskan, dampak pandemi COVID-19 memang luar biasa. Semua aktivitas perekonomian, baik lokal kabupaten, regional, nasional, hingga internasional mengalami dampak yang sangat luar biasa. “Semua perekonomian mengalami penurunan. Hampir semua negara tujuan ekspor membatasi barang masuk. Di sisi lain, permintaan juga menurun. Hal ini dialami semua negara,” katanya.
Mantan Staf Ahli Bupati Malang ini menjelaskan, ada sepuluh besar komoditas yang mendominasi ekspor Kabupaten Malang tahun 2020. Di antaranya, cengkeh, rokok, udang, cairan obat, kopi, alkohol, mebel, susu, kertas rokok, dan tekstil.
Kondisi sebaliknya justru dialami impor. Menurut Agung Purwanto, realisasi nilai impor Kabupaten Malang tahun 2020 sebesar US$ 72.909.265,30. Sedangkan nilai impor tahun 2019 sebesar US$ 49.018.951,04. “Dengan demikian mengalami kenaikan sebesar US$ 23.890.314,26 atau naik 48,7 %,” ujarnya.
Adapun sepuluh besar komoditas impor yang mendominasi impor Kabupaten Malang tahun 2020. Di antaranya, bahan penolong rokok, sparepart mesin industri, tembakau, bahan penolong pengemasan, bahan baku sepatu, bahan mentah plester, bahan penolong kampas rem, partikel komponen listrik, dry bag, dan saos.
Sedangkan volume impor Kabupaten Malang tahun 2020 sebesar 122.444.477,71 Kg. Sedangkan volume impor tahun 2019 sebesar 56.160.262,20 Kg. “Sehingga mengalami kenaikan sebesar 66.284.216 Kg atau naik 1,8 %,” jelas Agung seraya menambahkan Neraca Perdagangan Ekspor Kabupaten Malang tahun 2020 sebesar US$ 298.312.727,44. Sedangkan Neraca Perdagangan pada tahun 2019 sebesar US$. 432.020.049,28, sehingga mengalami penurunan sebesar US$.133.707.321,84 atau turun 16,2 %. (bri/mat)