29 Maret 2024

`

Dosen UMM Kembangkan Edu Wisata di Poncokusumo

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Tim Program Pengembangan Desa Mitra Universitas Muhammadiyah Malang (PPDM UMM) tak pernah berhenti memberi kontribusi. Melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) mengembangkan Edu Wisata Embung Pintar dan Pengolahan Limbah Kertas di Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

 

Bupati Malang, HM Sanusi meninjau Embung Jambesari Sunset di Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

 

TIM YANG beranggotakan Ir. Muhammad Irfan, M.T., Ir. Ali Mokhtar, M.T., IPM. ASEAN. Eng., dan Okta Pringga Pakpahan, S.P., M. Agr ini merencanakan Edu Wisata Embung Pintar berbasis lingkungan. Edu wisata ini menjadikan budidaya ikan tawar, seperti nila, lele, dan mujair sebagai paket utama bagi para wisatawan.

Embung Jambesari Sunset di Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menurut salah satu anggota tim, Ir. Muhammad Irfan, MT, di lokasi ini para wisatawan juga bisa menikmati suasana alam dalam paket outbound dan memancing ikan secara langsung dari embung. “Kedepan, di pemancingan ini akan diadakan lomba memancing secara rutin dan disediakan gazebo sekitar embung yang dilengkapi wi-fi,” katanya, Senin (22/03/2021) siang.

Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyerahkan bantuan mesin potong kertas kepada masyarakat Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Irfan menjelaskan, Edu Wisata Embung Pintar ini juga akan difasilitasi dengan gazebo apung dan gazebo pinggir embung yang dilengkapi wi-fi. “Nantinya pengunjung diminta membeli voucher agar bisa tersambung ke wi-Fi yang sudah disediakan,” jelasnya.

Ada kolam pemnacingan yang luas di Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tidak hanya mengembangkan bidang wisata, tiga dosen ini juga mengambil peran untuk peningkatan home industri pengolahan limbah kertas. Melihat permasalahan pada pengolahan limbah kertas ini, mereka berinisiatif memodifikasi alat pengolahan yang lebih canggih dan aman. Harapannya, setelah alat pengolahan limbah kertas termodifikasi, hasil produksi jadi lebih banyak, rapi, dan aman. Selain itu juga untuk menekan angka kecelakaan saat proses produksi.

“Awalnya alat produksi masih manual dan beresiko melukai. Kami berinisiatif memodifikasi alat pengolahan tersebut. Nantinya, alat ini dapat menghasilkan produk yang rapi, bagus,  dan  aman digunakan,” ujar dosen teknik elektro ini.

Irfan berharap,  dengan adanya Edu Wisata Embung Pintar ini dapat memberikan tambahan pemasukan bagi masyarakat setempat. “Harapannya, Edu Wisata Embung Pintar dan home industri pengolahan limbah kertas ini dapat mendorong masyarakat Jambesari  semakin mandiri. Selain itu juga meningkatkan aspek ekonomi warga setempat,” pungkasnya. (div/mat)