19 Maret 2024

`

Dosen FEB UB Ajak Warga Supiturang Buat Keripik Salak

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UB) Malang, membantu memulihkan perekonomian masyarakat Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan memanfaatkan buah salak segar, Juli hingga Oktober 2022.

 

Sejumlah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UB) Malang, membantu memulihkan perekonomian masyarakat Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan memanfaatkan buah salak segar.

 

Sejumlah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UB) Malang, membantu memulihkan perekonomian masyarakat Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan memanfaatkan buah salak segar. Tampak mereka di kebun salak milik warga.

PARA dosen yang tergabung dalam Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Strategis (PKMS)  ini diketuai Dr. Wuryan Andayani, SE.,Ak., M.Si., CSRS, CSRA. Anggotanya, Wike Agustin Prima Dania, STP, M.Eng, PhD, (pakar dalam pengolahan industri pangan  FTP), Ir. Dr. Eng. Tri Budi Prayogo, ST. MT, dan Ir. Endra Yuafanedi Arifianto, ST. MT,  dari Fakultas Teknik UB.

Sejumlah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UB) Malang, membantu memulihkan perekonomian masyarakat Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dengan memanfaatkan buah salak segar. Tampak mereka di kebun salak milik warga.

Menurut Wuryan, dalam PMKS ini, ada dua kegiatan yang dilakukan tim. Pertama, membantu meningkatkan penjualan buah salak segar supaya bisa memperluas jangkauan pasar. “Kegiatan pertama ini tujuannya agar konsumen bisa langsung komunikasi dengan petani sehingga bisa memangkas rantai pemasaran,” katanya, Selasa (09/08/2022) siang.

Kedua,  mengolah buah salak menjadi keripik. Daya  tahannya lebih lama dan bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi. Dalam hal proses produksi,  tim pengabdian masyarakat memberikan dukungan hibah mesin vacum fraying kepada para petani salak. “Harapannya,  bisa menjadi stimulus masyarakat untuk berani mencoba menghasilkan produk baru berupa keripik salak sebagai produk unggulan daerah,” katanya.

Program pengabdian ini juga berkolaborasi dengan salah satu lembaga zakat di Malang. Pihak ketiga ini akan mengawasi aktivitas masyarakat kelompok petani salak. Lembaga tersebut berperan mendampingi saat program berjalan dan pasca program.  (div/mat)