20 April 2024

`

Diguyur Hujan, Pujon Juga Diterjang Longsor

2 min read
Arus lalulintas yang menghubungkan Malang – Kediri di kawasan Pujon, macet total setelah terjadi longsor.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Hujan deras yang mengguyur Malang barat, Selasa (02/02/2021) siang sampai petang, tidak hanya menyebabkan longsor di Dusun Jombok Krajan, RT 11, Desa Djombok, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tapi  juga menimpa Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

 

Alat berat dikerahkan untuk mempercepat mengevakuasi material longsor.

 

KEPALA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, menjelaskan,  longsor di Pujon ini  terjadi dua titik. Di Dusun Ngeprih, Desa Bendosari,  dan Dusun Kedungrejo, Desa Sukomulyo.  “Akibat longsor, badan jalan yang menghubungkan Malang – Kediri tertutup material longsor, sehingga tak bisa dilewati kendaraan,” katanya, Rabu (03/02/2021).

Sebelum longsor, masih kata Bambang,  pada Selasa (02/02/2021) siang sampai petang,  turun hujan cukup lebat. Hal ini  tebing setinggi 25 meter, lebar 10 meter di Jombok, Ngantang,  longsor. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun jalur lalulintas Malang – Kediri tak bisa dilalui kendaraan.

Material longsor berupa tanaman bambu ambrol ke badan jalan.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang,  Bagyo Setiono,  menjelaskan,  sekitar pukul 14.00 hingga 17.00 WIB,  kawasan Ngantang diguyur hujan lebat yang turun terus-menerus.  Sekitar pukul 17.50 WIB, tebing.

“Longsor  terjadi di Dusun Jombok Krajan, RT 11, Desa Djombok, Kecamatan Ngantang. Setelah tebing setinggi 25 meter longsor,  terjadi longsor susulan setinggi 15 meter, lebar 7 meter.  Sehingga volume material bertambah dan menutup jalan provinsi  yang menghubungkan Malang – Kediri,” kata Bagyo, sesaat setelah kejadian.

Beberapa saat setelah kejadian, kurang lebih 30  personel  diterjunkan untuk menangani material longsoran tersebut. Di antaranya berasal dari PMI Kabupaten Malang, Poslap Ngantang, perangkat desa, termasuk warga setempat. “Penanganan longsor sempat dihentikan sementara karena khawatir risiko longsor susulan. Masyarakat yang akan melintas, diimbau untuk putar balik atau beristirahat di tempat yang aman,” jelas Bagyo. (div/mat)