29 Maret 2024

`

Ciptakan Qurraci, Mahasiswa UM Raih Medali Emas

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, meraih medali emas pada International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) kategori educations, 1 – 4 Juli 2021 secara daring. Acara ini dilaksanakan oleh Indonesian Young Scientists bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung.

 

Inilah lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur yang meraih medali emas pada International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) kategori educations, 1 – 4 Juli 2021 secara daring.

 

Muhammad Ahsan Thoriq (Pendidikan Bahasa Arab 2018) membawa medali emas dan sertipikat.

LIMA MAHASISWA tersebut, Fatwah Inna Aulisaina (Manajemen 2019), M. Iqbal Najib Fahmi (Pendidikan Biologi 2019), Samudra Mutiara Hasanah (Pendidikan Kimia 2019), Muhammad Ahsan Thoriq (Pendidikan Bahasa Arab 2018), dan Fanny Farida (Desain Komunikasi Visual 2019).

Samudra Mutiara Hasanah (Pendidikan Kimia 2019) menunjukkan buku dan aplikasi Qurraci.

Produk yang mereka kembangkan adalah media pembelajaran interaktif Al-Quran dan natural science berbasis Augmented Reality (AR) untuk siswa SMA. Tim yang diketuai Fatwah Inna Aulisaina ini juga mendapatkan spesial award dari Malaysia Innovation Invention Creativity Assosiation (MIICA). Saat ini tengah mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud Ristek melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2021.

Inilah Al Quran dan natural science (Qwurraci) ciptaan mahasiswa UM.

“Kami mengembangkan media pembelajaran pembelajaran interaktif Al Quran dan natural science dengan brand Qurraci. Media ini  untuk mempermudah pembelajaran ayat Kauniyah (ayat yang menjelaskan fenomena alam) melalui 3 bab, yakni Fisika, Kimia, dan Biologi, ” ujar Fahmi, belum lama ini.

Sebelum mengembangkan Qurraci, kelima mahasiswa ini melakukan survei terlebih dahulu kepada siswa SMA. Menurut Fahmi, 81,33% siswa SMA kesulitan mempelajari materi ayat Kauniyah yang mengintegrasikan Al Quran dan natural science.

Dia menjelaskan, media pembelajaran Al Quran dan natural science pada umumnya hanya berupa buku. Tidak disertai dengan pembahasan tafsir yang komprehensif. Selain itu, integrasi yang dilakukan tidak efektif,  karena pembaca harus memvisualisasikan sendiri materi natural science yang bersifat abstrak. “Pembelajaran menjadi lebih efektif, menarik, dan interaktif karena buku ini dapat diintegrasikan dengan smartphone, ” tutur Fahmi.

Fahmi dan rekan-rekannya berharap, dengan hadirnya media pembelajaran Qurraci ini, dapat mempermudah pembelajaran ayat Kauniyah serta membina spiritual dan intelektual siswa SMA.  (div/mat)