20 April 2024

`

Angkat Batik Bocek, Mahasiswa UMM Menangi Ideation Nasional di UNPAD

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, berhasil meraih juara 1 lomba Ideation dengan tema “Women Preneur for a Better Indonesia“, belum lama ini di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung.

 

Mahasiswa Ilkom UMM meraih juara 1 lomba Ideation dengan tema “Women Preneur for a Better Indonesia”, belum lama ini di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung.

 

KOMPETISI yang  diwakili Rosihan Anwar Al-Afghoni, Dizar Cahya Afriana, dan Ramadhan Permana Agung yang tergabung dalam Jamet Group  ini  digelar sejak Maret – April 2021 secara daring,  sebagai bagian dari Epicentrum Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung.

Mahasiswa Ilkom UMM yang tergabung dalam Jamet Group saat presentasi secara daring dalam lomba Ideation dengan tema “Women Preneur for a Better Indonesia”.

Dizar Cahya, salah satu anggota tim menjelaskan, sebutan Jamet Group berawal dari kebingungan menentukan nama. Akhirnya, tercetuslah identitas tersebut yang mereka gunakan hingga saat ini. Menurutnya, selama ini istilah Jamet yang merupakan singkatan dari Jawa Metal dipandang sebagai hal yang norak.

“Maka dari itu kami ingin mengubah pandangan orang bahwa tidak semua Jamet seperti yang dibayangkan. Alasan lain mengapa kami memilih sebutan tersebut, karena kami berasal dari dari Jawa Timur,” ungkap Dizar Cahya.

Sesuai dengan tema perlombaan “Women Preneur for A Better Indonesia“, mereka akhirnya mendapatkan sosok perempuan tangguh dalam diri Uswatun Hasanah.

Perempuan yang berasal dari daerah Lereng Gunung Arjuna, lebih tepatnya Desa Bocek,  Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu adalah pemilik UMKM Briliant Batik. Menurut mereka, Uswatun memiliki tekad kuat dalam memperkenalkan batik khas Desa Bocek.

Inilah tiga mahasiswa Ilkom UMM yang meraih juara 1 lomba Ideation dengan tema “Women Preneur for a Better Indonesia”, belum lama ini di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung.

“Berangkat dari hal itu, kami berinisiatif merancang program yang dapat mengembangkan UMKM ini sekaligus sebagai usaha membangun branding batik motif Parang Lombok ini. Apalagi pemasukan menurun seiring pandemi COVID-19  yang tidak berakhir,” terang Dizar Cahya.

Dizar kembali menjelaskan, ada tujuh program yang dicanangkan untuk mengembangkan Briliant Batik. Semuanya dirangkum apik dalam proposal yang diajukan dalam perlombaan.

Pertama, Discovery Parang Lombok yang menjadi program awal dalam memperkenalkan motif batik Parang Lombok.  Kedua,  Story Behind Briliant Batik sebagai pondasi membangun branding. Ketiga,  Empowered, yang memberikan kampanye bahwa perempuan harus lebih berani berkarya. Keempat, Fashion Talk, Go E-Commerce, Call To Action,  dan Spread News.

Sempat terhalang manajemen waktu, mereka akhirnya bisa menyelesaikannya dengan baik meski sering bertabrakan dengan padatnya jadwal kuliah. “Sebelum memenangi kejuaran tersebut, kami harus melewati babak lima besar. Pada tahap itu kami mengajukan dua model konten, yakni video program dan katalog foto,” jelasnya.

Terakhir, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM angkatan 2018 ini berharap bisa mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi kembali di masa depan. Selain itu juga bisa meneruskan  pengembangan branding yang sudah dirancang. “Semoga ketujuh program tersebut dapat mengembangkan UMKM milik Ibu Uswatun Hasanah,” pungkasnya.  (div/mat)