19 April 2024

`

2018, Neraca Ekspor Impor Kabupaten Malang Surplus

2 min read
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Dra. Pantjaningsih Sri Rejeki.

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Realisasi ekspor Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada tahun 2018 mengalami peningkatkan jika dibandingkan 2017. Menurut catatan  Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), nilai ekpsor 2018 sebesar US$ 402.625.570,63. Sedangkan 2017 “hanya” US$ 388.462.850,00. Ada kenaikan US$ 14.162/720,53 $ atau naik 3,65 %

 

 MENURUT Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Dra. Pantjaningsih Sri Rejeki, ada sep;uluh besar komoditas  yang mendominasi ekspor Kabupaten Malang tahun 2018. Di antaranya, kopi, rokok, audio, tv kabinet, tekstil, jelly, alga, kulit, kayu maoulding, kertas linier dan mebeler.

“Realisasi nilai ekspor Kabupaten Malang tahun 2018 sebesar US$ 402.625.570,63. Sedangkan tahun 2017 sebesar US$ 388.462.850,00. Jadi ada kenaikan 3,65% atau senilai US$ 14.162.720,53,” kata Pantjaningsih Sri Rejeki, Jumat (01/03/2019).

Berbanding lurus dengan realisasi nilai ekspor, volume ekspor kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi ini juga mengalami kenaikan. Pada 2018,  volume ekspor mencapai bobot 282.949.200,82 kg, naik 1,9% atau 5.282.661,98 kg dari tahun 2017 yang berada di angka 277.663.538,84 kg.

Untuk realisasi nilai impor, masih kata Pantjaningsih SR, tercatat ada kenaikan sebesar US$ 3.256.161,82 atau jika diprosentasikan naik 3,45 %. Nilai impor Kabupaten  Malang 2018 sebesar US$ 97.649.065,79, sedangkan pada tahun 2017 senilai US$ 94.392.903,97.

Sedangkan volume impor Kabupaten Malang tahun 2018 sebesar 40.551.575,63 Kg. Pada tahun 2017, volumenya 39.530.638,35 Kg. Ada kenaikan sebesar 1.020.937,28 Kg atau 2,58 %.

Adapun sepuluh besar komoditas impor yang mendominiasi impor Kabupaten Malang tahun 2018 adalah sparepart mesin industri, bahan baku tekstil, bahan penolong pengemasan, partikel untuk proses produksi, saos tembakau, bahan penolong pembuatan kaca, bahan penolong rokok, bahan penolong mebel dan karung goni.

Ke depan,  Disperindag Kabupaten  Malang ingin capaian realisasi ekspor semakin meningkat. “Tentunya kita ingin capaian realisasi ekspor,  baik dari nominal maupun volume, terus meningkat secara signifikan. Kita mempunyai beberapa produk unggulan yang terus kita kembangkan. Dan, kita promosikan agar mendapat pasar di luar negeri lewat promosi dagang maupun pameran. Selain itu untuk melindungi atau proteksi produk lokal, kita mempunyai kebijakan untuk impor, ada regulasi yang mengatur barang apa saja yang boleh diimpor,” pungkas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Pantjaningsih Sri Rejeki yang pernah menjabat camat di tiga wilayah dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak ini. (diy)